>

Dua Lahan Konsesi Terbakar

Dua Lahan Konsesi Terbakar

JAMBI - Ditrektorat Kriminal Khusus Polda Jambi menurunkan dua tim ke dua perusahaan yang lahan konsesinya terbakar yakni PT Reki dan PT SNP Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi, Senin (12/8).

Direktur  Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi, Kombes Pol Thein Tabero mengatakan tim yang dibentuk telah turun ke lokasi terjadinya kebakaran yang berada di PT Reki dan PT SNP. \"Saya sudah perintahkan Tim Tipeter subdit IV tengah berada di lokasi, dan mencari apa penyebab kebakaran yang ada,’’ kata Kombes Pol Thein Tabero.

Dirinya menambahkan jika tim tersebut akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan di dua lokasi  perusahan itu. \"Nantinya akan dilakukan pengukuran lahan yang terbakar, ada BPN juga kita ikut sertakan,\" ujarnya.

Tidak hanya itu, selain melakukan pengukuran, sejumlah saksi akan ikut diperiksa oleh tim yang turun di lapangan. Agar informasi tidak simpang siur.

 \"Meminta keterangan saksi yang ada,agar memperjelas duduk perkaranya\"katanya.

Dirinya juga menegaskan, selain dua perusahaan tersebut. Pihaknya saat ini juga masih melakukan penyelidikan yakni di Desa Sipin Teluk Duren, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi dengan luas 40 haktare.  \"Ya saya terima laporannya pada  akhir Juli lalu oleh warga,\"katanya 

Kemudian, dalam tahap yang sama yakni di di Desa Karya Lestari,  Muntialo Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan luas  9 hektare. 

Wilayah yang selajutnya yang masih dalam proses lidik yakni Parit Lima Kanan, Dusun Dua Kecamatan  Sadu Tanjabtim dengan luas lahan 4 ha, kemudian di Desa Paninjauan, Kecamatan Batin, Kabupaten Bungo yang juga masih proses lidik

\"Semua lahan yang terbakar tersebut sedang dalam proses lidik, karana laporannya baru saja masuk beberapa hari lalu, jadi butuh waktu untuk meningkatkan jadi penyelidikan,” pungkasnya.

 Sementata itu, untuk titik api yang terpantau Senin (12/8) yang dirilis BMKG Jambi, berdasarkan pantauan Sensor Modis (Satelit Terra & Aqua) dan Suomi NPP (Tingkat Kepercayaan >50%) Tanggal 12 Agustus 2019 pukul 16.00 WIB di Wilayah Provinsi Jambi terdapat delapan titik panas yaitu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat  empat titik panas, Kabupaten  Sarolangun satu titik panas, Kabupaten Merangin satu titik panas, Kabupaten Tebo satu titik panas,  dan di Kabupaten Kerinci satu titik panas.

Berdasarkan informasi, luasan lahan yang terbakar sejak Januari hingga Agustus 2019 ini terdapat lebih kurang 400 hektare yang tersebar di Kabupaten yang ada di Jambi. Lahan tersebut ada konsesi, dan ada juga lahan masyarakat, terhitung sejak tahun 2019.

Di bagian lain, Kapolda Jambi Irjen Pol Drs Muchlis AS, MH melaksanakan pengecekan titik api atau hotspot dan melakukan pendinginan lahan yang terbakat yang ada di Desa Arang-arang, Kecamatan Kumpe Ulu, Kabupaten Muarojambi.
Dalam kegiatan ini Kapolda Jambi didampingi oleh Karo Ops, Dir Sabhara, Dansat Brimob, Kapolres Muarojambi, TNI serta Satgas Gabungan Karhutla Jambi, kata Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi, di Jambi Senin (12/8).
Di lokasi lahan yang telah terbakar itu Kapolda Jambi bersama tim gabungan berjibaku masuk ke lokasi kebakaran lahan untuk melakukan pemadaman dan pendinginan.
Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi mengatakan bahwa Kapolda langsung memimpin kegiatan pemadaman dan pendinginan ini dan semua merupakan upaya-upaya yang dilakukan oleh Tim Satgas Gabungan Karhutla Provinsi Jambi dalam mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Propinsi Jambi.
Sementara itu Satuan Samapta Polres Tanjab Barat disaat yang bersamaan juga lakukan upaya antisipasi pencegahan dan penanganan Karhutla dengan memberdayakan mobil AWC Polres Tanjab Barat ke lokasi lahan.
Satuan Samapta Polres Tanjab Barat yang sedang melakukan patroli dengan menggunakan Mobil AWC Polres Tanjab Barat melihat asap yang mengepul yang diduga berasal dari lahan yang terbakar.
‘’Melihat hal tersebut anggota Samapta Polres Tanjab Barat menuju lokasi yang berada Jalan TMMD Desa Muntialo, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjab Barat,’’ kata Kuswahyudi Tresnadi.
Personil Sat Samapta dipimpin oleh Kasat Samapta Iptu Julius Sitepu melaksanakan penyemprotan lahan yang terbakar di seputaran Jalan TMMD Desa Muntialo. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap Karhutla serta pendinginan lokasi lahan yang terbakar agar tidak menyebar ke tempat lain.

Sementara itu, perusahaan perkebunan, kehutanan dan pertambangan yang ada di wilayah Kabupaten Muarojambi dikerahkan untuk membantu tim Satgas Karhutla setempat memadamkan api di kawasan kebakaran lahan di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muarojambi, Jambi, Senin.
Pengerahan kekuatan tim pemadam dari perusahaan tersebut untuk memadamkan api di kawasan kebakaran di Desa Arang Arang dan Desa Sipin Teluk Duren yang telah berlangsung sekitar 14 hari.
Satgas Karhutla Muarojambi yang terdiri dari TNI, Polri, Manggala Agni, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD beserta tim bantuan dari perusahaan, Senin pagi melakukan apel bersama di Posko Satgas Karhutla di Desa Arang Arang Kabupaten Kumpeh Ulu yang dipimpin langsung oleh Dansatgas Karhutla Kabupaten Muarojambi yang juga Dandim 0415/Batanghari Letkol Inf Widi Rahman.
Selanjutnya bergerak ke dua titik lokasi kebakaran lahan di kawasan itu baik untuk pemadaman sebaran api maupun untuk melakukan pendinginan.
Setiap perusahaan tersebut mengirimkan peralatan pemadaman seperti pompa air, selang, berikut satu regu tim pemadam kebakaran untuk bergabung dalam pemadaman serentak.
Pengerahan tim pemadam bantuan dari perusahaan itu berdasarkan rapat koordinasi Satgas Pecegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan yang digelar di Makodim 0415/Batanghari pada Sabtu (10/8) yang dihadiri para stakeholder terkait.
Inti dari rakor tersebut perusahaan sepakat dan siap memberikan bantuan berupa personel dan peralatan dalam penanganan bencana di Kabupaten Muarojambi. Bantuan diberikan sampai tidak ada lagi titik api di lokasi itu.
Tak hanya dalam pemadaman kahutla di kawasan Kumpeh Ulu, namun juga lokasi lain bila ditemukan titik api yang membutuhkan bantuan dari tim tersebut.
Kebakaran lahan di Kecamatan Kumpeh Ulu telah berlangsung 14 hari, dengan dua titik lokasi di satu kawasan. Satgas Karhutla Muarojambi  telah melakukan upaya pemadaman, namun  kondisi lahan yang bersemak, cuaca panas dan angin cukup kencang membuat sebaran api masih terus berlangsung.

Titik Panas di Sumatera Meningkat Tajam

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat, jumlah titik panas di Sumatera, yang dapat menjadi indikasi kebakaran hutan dan lahan, meningkat jadi 192 titik, pada Senin pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: