>

Kemarau, Tunda Musim Tanam

Kemarau, Tunda Musim Tanam

Padi Gogo jadi Alternatif

JAMBI-Kemarau panjang yang melanda Provinsi Jambi mulai berdampak pada beberapa sektor kehidupan masyarakat.

Diawali dengan kebakaran hutan dan lahan, munculnya kabut asap, dan kini ribuan hektar (ha) lahan pertanian, terutama padi sawah di seantero Provinsi Jambi mengalami kekeringan dan terancam gagal panen.

Seperti di kabupaten Batanghari. Data yang diperoleh, dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura setempat, sebanyak 1.148 hektar sawah mengalami kekeringan.

 ‘’Dari 2.988 hektar luas lahan pertanaman komoditas tanaman pangan padi di Batanghari, saat ini yang mengalami kekeringan kondisi Agustus seluas 1.148 hektar,’’ ujar Plt Kepala Dinas TPH Batanghari Arif Budiman melalui Kabid Produksi Pertanian, Isnen.

Luas lahan yang kekeringan tersebut, terbagi ke dalam tiga tingkatan, yakni ringan, sedang dan berat. Dari jumlah itu rinciannya yakni, kekeringan ringan mencapai 829 hektar, kekeringan sedang seluas 258 hektar dan kekeringan berat mencapai 411 hektar.

Data ini, katanya, diperoleh berdasarkan laporan dari petugas lapangan (POPT) yang ada di wilayah Batanghari.

”Jika terus terjadi kemungkinan ada peningkatan dari ringan ke sedang dan sedang menjadi berat. Namun, sampai saat ini belum ada laporan tanaman padi yang fuso,” ujarnya.

Isnen mengatakan, dari laporan POPT tersebut, rata-rata umur tanaman padi sawah yang terkena dampak kekeringan tersebut berusia 30-45 hari dan ada juga yang sudah berusia 60-70 hari.

Terkait bencana alam kekeringan yang melanda lahan persawahan di Batanghari ini, diakui Isnen sudah dilaporkan kepada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Provinsi Jambi.

‘’Perihal ini sudah kita laporkan ke Dinas Provinsi,” katanya.

Di Tanjab Barat, Dinas Pertanian Tanjabbar sudah menyarankan kepada petani untuk menunda  penanaman padi.

Pasalnya, musim kemarau yang terjadi sejak pertengahan Juli 2019 lalu, mulai berdampak terhadap penanaman padi baik dari kualitas padi hingga hasil panen yang menurun.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Tanjabbar H. Zainuddin, mengatakan Penanaman padi yang semula direncanakan pada bulan Mei, harus ditunda hingga bulan September dan Oktober 2019 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: