>

DISWAY: Wali Kota Galina

DISWAY: Wali Kota Galina

Maka serangan ke Yavoriv yang nun di Barat kelihatannya punya tujuan khusus: untuk memutus jalur bantuan dari barat. Itu dianggap penting mana kala Rusia akan bergerak menjatuhkan ibu kota Ukraina, Kiev. Dan itu sudah dimulai Minggu dini hari lalu. Media Barat melaporkan semakin sering terdengar ledakan di Kiev.

Kiev sudah seperti terkepung.

Misalkan, Kiev jatuh dalam seminggu ini, bagaimana nasib Presiden Volodymyr Zelenskyy. Dilarikan ke negara Barat? Menyerah jadi tawanan? Melawan sampai titik darah penghabisan?

Ataukah di saat kritis itu Barat akhirnya turun tangan secara langsung? Dengan alasan yang sudah tersedia —serangan ke kompleks pelatihan perdamaian dunia itu?

Anggota DPR di Amerika sudah mulai bersuara: sudah saatnya Amerika kirim pesawat tempur ke Ukraina –bukan hanya peralatan militer. Memang itu belum mencerminkan sikap DPR –apalagi sikap pemerintah. Namun suara seperti itu merupakan perkembangan baru di sana. Apalagi sampai diliput media main stream yang jadi sumber penulisan ini.

Setidaknya Amerika masih terus meningkatkan tekanan secara ekonomi. Senjata ekonomi sudah dianggap seperti senjata nuklir: akan melumpuhkan Rusia. Terakhir, pun sampai larangan impor minuman keras Vodka.

Sebaliknya masyarakat umum Amerika sudah mulai pula merasakan secara langsung dampak perang di Ukraina: harga-harga naik. Sampai ke harga daging, tarif ke salon dan apa saja. Tidak lagi hanya ke harga bensin.

Perkembangan harga-harga di Amerika itu sangat memprihatinkan: meningkatkan inflasi yang sudah tinggi. Tapi juga bisa menghibur kita: you will never walk alone. (Dahlan Iskan)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

 

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Tanah Air

Amat Kaselanovic

Baiklah. Saya mau berkomentar serius dulu sebelum ngawur, terkontaminasi Om Leong dkk. Abah Dis hanya menyebutkan lima Gubernur dari 34 provinsi. Saya menambahkan informasi dari \"Tanah Banjar\", \"Banua\" saya yang tercinta. Gubernur Kalimantan Selatan, Paman Birin (H. Sahbirin Noor), membawa air dari sumur yang berada di tengah Kota Martapura dan tanahnya diambil dari tanah di Desa Dalam Pagar. Air dan tanah tersebut kemudian didoakan oleh K.H. Muhammad Wildan Salman (Guru Wildan), ulama setempat. Sejarahnya, sumur yang diambil airnya tadi, digali atas perintah Tuan Guru H. Zainal Ilmi, seorang ulama Banjar (1886-1956). Sejak digali hingga sekarang, sumur itu tidak pernah kering meskipun di daerah tersebut dulu pernah dilanda bencana kemarau panjang. Sedangkan tanah yang diambil, merupakan tanah dari Desa Dalam Pagar, yaitu di tempat kediaman Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kelampayan (1710 - 1812). Dulu, tanah tersebut adalah hadiah dari Sultan Kerajaan Banjar saat itu, Sultan Tamjidillah, setelah Syekh Muhammad Arsyad pulang dari menuntut ilmu di Makkah. Tanah tersebut lalu dijadikan Datu Kelampayan sebagai tempat tinggal juga menjadi tempat beliau mengajarkan ilmu agama hingga lahirnya para alim ulama di Kalsel hingga sekarang. Sekian. Bagaimana dengan gubernur kalian?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: