DISWAY: Wali Kota Galina
Sebenarnya menarik sekali kalau data serangan ini dibuka: siapa saja yang meninggal dunia –dan yang terluka itu. Dan yang penting, mereka dari mana saja. Yang jelas, sebelum serangan Rusia 24 Februari lalu memang banyak tentara dari Florida ada di Yavoriv.
Kalau saja banyak tentara Barat yang tewas, dampaknya bisa panjang: Barat bisa terprovokasi lebih dalam.
Rusia sendiri terus melakukan konsolidasi di daerah yang sudah ia kuasai. Termasuk mengganti wali kotanya.
Misal: di kota Melitopol. Di bagian selatan.
Wali kota hasil Pilkada Melitopol ditangkap. Ditahan. Dengan tuduhan melakukan tindakan terorisme. Namanya: Ivan Fedorov.
DPRD setempat lantas menetapkan seorang wanita anggota legislatif di situ menjadi wali kota: Galina Danilchenko.
Tentu, pemerintah pusat Ukraina langsung ambil sikap: memperkarakan Galina. Dengan tuduhan sangat berat: pengkhianat negara.
Pemerintah pun menyerukan agar Rusia segera membebaskan Ivan Fedorov.
Melitopol memang bukan kota besar. Penduduknya tidak sampai 200.000. Tapi posisi kota ini strategis: di simpang empat jalur utama trans Eropa. Kereta-kereta antar negara melewati Melitopol. Ia seperti kota Prabumulih –punya simpang empat ke segala jurusan di Sumatera Selatan.
Dari Melitopol ini sasaran berikutnya sangat jelas: Odesa. Pelabuhan terbesar di Ukraina. Pelabuhan itu sendiri sekarang sudah terkunci. Akses ke Laut Hitam sudah diblokir Rusia.
Dari Maletopol, ke utara sedikit sudah sampai kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Ukraina - -juga di Eropa. Dan itu sudah dikuasai Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: