Dari Senat Mahasiswa ke Puncak Akademik: Sosok Aktivis Intelektual, Bahrul Ulum Resmi Sandang Gelar Profesor
Prof. Dr. Bahrul 'Ulum, M.A Guru Besar Fiqh Siyasah Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi-Foto: Istimewa-
“Bang Prof. Dr. Bahrul Ulum, MA yang saya kenal, ketika beliau terpilih menjadi ketua SMI (Senat Mahasiswa Institut) yang sekarang dikenal dengan Presma (Presiden Mahasiswa). Beliaulah orang pertama kali mengirim saya ke Bogor untuk dilatih menulis dan dilatih mengelola Pers Mahasiswa, bersama teman-teman wartawan dan pengelola pers mahasiswa PTKIN se-Indonesia. Kami belajar bersama Prof. Dr.H. Azumardi Azra, M.A,” kata Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan UIN STS Jambi, Dr. Pahmi Sy, M.Si.
“Sejak itu, mulai tahun 1994-1996, saya diminta beliau (Prof. Dr. Bahrul, red) mengelola pers mahasiswa. Beliau mengajarkan saya berpikir ilmiah, mengasah sebagian intelektual saya, menulis dengan baik. Untuk itu saya sangat bersyukur bertemu dengan beliau, dan menjadi kader beliau. Atas capaian yang beliau peroleh hari saat ini, merupakan sesuatu yg sangat pantas dan luar biasa. Beliau sejak muda aktif di berbagai organisasi, beliau isi ruh organisasi dengan nilai-nilai ilmiah dan intelektual. Maka pantas beliau disebut intelektual aktivis dan aktivis intelektual,” ujar Dr. Pahmi lagi.
Prof. Dr. Bahrul Ulum lahir pada 27 Juli 1970 di Desa Pulau Kecil, Reteh, Indragiri Hilir, Riau. Bersama istri tercinta, Dr. Siti Raudhatul Jannah, S.Ag., M.Pd.I., yang juga dosen UIN STS Jambi, Bahrul Ulum telah dikaruniai tiga orang anak yang semuanya telah menyelesaikan pendidikan tinggi. Sebuah keluarga akademik yang mencerminkan keseriusan dalam menanam nilai-nilai keilmuan sejak di rumah.
Kini, setelah resmi menyandang gelar Profesor, Bahrul Ulum tentu tanggung jawabnya semakin besar. Ia bakal mendapat tanggung jawab dalam mendorong riset-riset berkualitas, menjadi pembimbing intelektual muda, dan terus menulis dalam ranah Fiqh Siyasah. Gelar ini tentunya bukan akhir, melainkan awal dari pengabdian yang lebih luas.
Dari kampung Reteh yang sunyi hingga kota besar yang hiruk-pikuk, dari surau kecil hingga podium guru besar, perjalanan Prof. Dr. Bahrul Ulum adalah bukti bahwa impian besar bisa lahir dari desa kecil. Bahwa ketekunan dan keberanian merawat cita adalah kunci untuk mengubah nasib—bukan hanya pribadi, tapi juga masyarakat.
Berikut ini Sedikit Riwayat perjalanan hidup karir Prof. Dr. Bahrul Ulum, M.A.:
Pengalaman Organisasi :
Sejumlah organisasi yang pernah diemban Bahrul Ulum.
1. Ketua Umum Senat Mahasiswa Institut (SMI) IAIN STS Jambi tahun 1992-1994.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


