Warga Kerinci dan Sungai Penuh Tuntut Kompensasi dari PLN, 3 Hari Listrik Lumpuh Total
MOBILISASI MATERIAL: Petugas PLN saat proses mobilisasi material ke lokasi pembangunan tower emergency di kawasan Muara Emat, Senin (19/5/2025). Sumber Foto, PLN Sungai Penuh.--
KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Sudah masuk tiga hari listrik blackout di KERINCI dan Sungai Penuh, sejak Sabtu (17/5/2025) hingga Senin (19/5/2025).
Bahkan menurut keterangan PLN, listrik diperkirakan masih padam hingga tiga hari ke depan. Sehingga PLN menerapkan sistem gilir yang diperoleh suplai listrik dari Kayu Aro.
GM PLN Rayon Sungai Penuh Eko mengatakan, perbaikan tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) masih dilakukan petugas di daerah Muara Hemat, Kecamatan Batang Merangin.
BACA JUGA:Kabar Bahagia! Harga BBM Se Indonesia Kembali Turun, Ini Harga Baru BBM Berlaku Selasa 20 Mei 2025
"Untuk saat ini masih dalam proses pekerjaan pembangunan tower emergency. Informasi terakhir yang Saya terima dari Tim di lapangan sekitar 2 sampai 3 hari kedepan," kata Eko, kemarin.
Penyebab listrik padam ini karena adanya tower penyangga kabel transmisi roboh yang terjadi di sekitar Puncak Bukit Muara Hemat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci. Sehingga, 6 tali jaringan SUTT di daerah tersebut terganggu.
BACA JUGA:Mei 2025, BBM Pertalite Turun Lagi, Bukan Rp 10.000 Per Liter, Ternyata Harganya Menjadi Segini
“Saat ini Tim dari ULTG Bungo sedang melakukan perbaikan di lokasi. Tim melakukan proses pembangunan tower SUTT Emergency agar listrik bisa kembali normal,” akunya.
Sementara itu, untuk menangani pemadaman, pihaknya memberlakukan gilir dengan menggunakan pasokan listrik dari pembangkit WSE di Kayu Aro.
Pemadaman listrik berlangsung lama di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, membuat warga semakin resah. warga mengeluhkan pemadaman yang telah berlangsung berhari-hari.
BACA JUGA:Bangun Tol Jambi Pemprov Sempat Pusing Ada Warga Desa yang Minta Harga Tanah Naik 30 Persen
Banyak warga yang telah merasakan dampak negatif atas hal ini. Sehingga menuntut kompensasi. “Kami sangat terdampak. Semua kegiatan terganggu, makanan di kulkas rusak, anak-anak tak bisa belajar. Listrik padam terlalu lama tanpa kepastian," ungkap Irma warga Kerinci.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


