BPRS Jambi: RS Erni Medika Bukan Rumah Sakit Khusus Korban Kecelakaan dan Belum Terakreditasi

BPRS Jambi: RS Erni Medika Bukan Rumah Sakit Khusus Korban Kecelakaan dan Belum Terakreditasi

BPRS Jambi--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Anggota Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Provinsi Jambi, Romiyanto, menegaskan bahwa RS Erni Medika bukanlah Rumah Sakit khusus untuk menangani pasien darurat akibat kecelakaan lalu lintas.

Penegasan ini muncul di tengah kabar yang menyebut sejumlah Puskesmas di Jambi kerap merujuk langsung korban kecelakaan ke RS Erni Medika.

Rumor itu bahkan menyebut rumah sakit tersebut sebagai fasilitas khusus penanganan kecelakaan.

"Nah, terkait rumor RS Erni Medika jadi RS khusus korban kecelakaan, kita belum dapat laporan pasti, tapi rumor itu sudah lama kami dengar. Tetapi, yang resmi kita dapat laporannya, terkait korban yang dari Sarolangun," ujar Romi kepada awak media, Jum'at (23/5/2025).

BACA JUGA: SPBU Shell di Indonesia Resmi Dilego, Berikut Profil Pembelinya

Romi menegaskan bahwa RS Erni Medika saat ini belum terakreditasi dan masih berstatus tipe D. Status tersebut belum memenuhi syarat untuk menangani kasus gawat darurat.

"Karena kan dia selama berdiri sudah berapa tahun belum akreditasi, harusnya terakreditasi dulu baru melayani pasien gawat darurat," jelasnya.

BACA JUGA:Malaysia Umumkan Harga BBM! Lebih Murah Dibandingkan Indonesia, RON 95 Hanya 7 Ribuan, Ini Perbandingannya

Lebih lanjut, Romi mengatakan bahwa pasien kecelakaan berat seharusnya dirujuk ke rumah sakit rujukan yang memiliki fasilitas memadai seperti RSUD Raden Mattaher, bukan ke rumah sakit kecil yang belum terakreditasi.

Dalam hal ini RS Raden Mattaher, karena itu pusat rujukan, yang memiliki kapasitas yang memang mumpuni di Provinsi Jambi, selain memang rumah sakit swasta ya," terangnya.

Romi juga mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam memilih rumah sakit rujukan. Ia mengingatkan agar tidak mudah percaya pada oknum-oknum yang memberikan saran ke rumah sakit tertentu tanpa dasar yang jelas.

BACA JUGA:Jumat Berkah! Harga BBM Seluruh Indonesia Turun Lagi, Ini Harga Baru BBM Berlaku Jumat 23 Mei 2025

Kan bisa gunakan internet, cari akreditasi rumah sakitnya, apakah ada dokter bedah dan sarafnya. Jangan langsung percaya aja," tambahnya.

Pernyataan Romi ini juga berkaitan dengan kasus dugaan malpraktik dan penipuan yang dilaporkan oleh keluarga Ulil Fadilah, warga Jati Baru, Mandiangin, Sarolangun. Korban disebut mengalami kelalaian penanganan di RS Erni Medika hingga meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait