DIGISAWIT Bangkitkan Petani Sawit Jambi dari Kemiskinan Ekstrem

DIGISAWIT Bangkitkan Petani Sawit Jambi dari Kemiskinan Ekstrem

DIGISAWIT Bangkitkan Petani Sawit Jambi dari Kemiskinan Ekstrem--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Fakultas Pertanian Universitas JAMBI (UNJA) secara resmi meluncurkan DIGISAWIT (Sistem Informasi Korporasi Petani Sawit Digital Berkelanjutan) yang berlangsung pada, Selasa (17/6/2025) di Auditorium L.1 Gedung UNIFAC UNJA Mendalo.

Platform ini dirancang untuk menjawab persoalan klasik petani sawit Jambi, seperti biaya input tinggi, akses pasar terbatas, dan produktivitas rendah (60% di bawah potensi).

BACA JUGA:Harga BBM Pertalite Turun, Bukan Rp10.000/Liter, Harga Asli Pertalite Jadi Segini Pada Rabu 18 Juni 2025

DIGISAWIT mengintegrasikan manajemen kebun, produksi, dan pemasaran berbasis traceability ramah lingkungan, sekaligus mendukung sertifikasi sawit berkelanjutan yang dipersyaratkan pasar global, terutama Eropa.

Kegiatan ini dihadiri oleh, Rektor UNJA, Helmi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Fauzi Syam, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Revis Asra, S.Si., M.Si., Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Dr. H. Sudirman, S.H., M.H., (mewakili Gubernur), Ketua Tim Penelitian dan Pengembangan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Prof. Dr. Ir. Suandi, M.Si. IPU, Bupati/Wakil Bupati dari Muaro Jambi dan Batang Hari, perwakilan BPDPKS, serta dinas terkait, akademisi, mitra KUD, petani dan mahasiswa.

BACA JUGA:Pak Andika, Polisi yang Namanya Dikenal di Setiap Gang Kelurahan Paal Merah

Rektor UNJA, Helmi, menegaskan DIGISAWIT sebagai wujud nyata “Kampus Berdampak”. “Aplikasi ini adalah bukti UNJA hadir untuk masyarakat. Hasil penelitian tim kami yang didanai BPDPKS ini diharapkan meningkatkan kesejahteraan petani sawit dan menurunkan kemiskinan ekstrem di Jambi,” ujar Rektor.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Kini Turun Rp7.000 Menjadi Rp1,943 Juta/Gram

Sekretaris Daerah Jambi, Dr. H. Sudirman, S.H., M.H., menyoroti urgensi platform ini untuk memutus rantai kemiskinan. “42.000 lebih pekerja kebun sawit di Jambi terjebak kemiskinan ekstrem karena tak memiliki lahan dan sulit berkelompok. DIGISAWIT harus jadi solusi membentuk wadah korporasi petani miskin agar mereka bisa dapat akses pendanaan dan lahan,” sebutnya.

DIGISAWIT (https://digisawit.com/) tidak hanya memudahkan petani mengelola kebun secara real-time, tetapi juga memperkuat posisi tawar di pasar global melalui prinsip sustainability. Ke depan, sistem ini akan dikembangkan dengan kolaborasi lintas pemangku kepentingan, termasuk pemerintah kabupaten dan lembaga riset internasional. Peluncuran ini menandai komitmen UNJA sebagai pionir transformasi digital sektor perkebunan yang inklusif dan berkelanjutan di Sumatera. (*/kar)

 

Sumber : www.unja.ac.id

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait