Wako Alfin Desak Percepatan Pembangunan Pasar
Wako Alfin Desak Percepatan Pembangunan Pasar--
SUNGAIPENUH, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kesiapan PT Cimedang Sakti Trakindo selaku pemenang tender pembangunan Pasar Beringin, Kota Sungai Penuh, dengan nilai anggaran mencapai Rp49 miliar, mulai dipertanyakan publik.
Memasuki pertengahan bulan kedua masa pelaksanaan, pekerjaan di lapangan belum menunjukkan progres signifikan akibat kendala pengeboran tiang pancang pondasi.
BACA JUGA:Bupati Merangin Buka Festival Jaranan Nusantara 2025
Pengeboran yang ditargetkan mencapai kedalaman 6 hingga 8 meter dikabarkan terhenti. Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa pekerjaan awal yang diberikan kepada salah seorang kontraktor lokal tidak dapat dilanjutkan karena alat bor yang digunakan hanya mampu menembus kedalaman 3 hingga 4 meter, sehingga tidak memenuhi kebutuhan teknis pondasi.
BACA JUGA:MBG Resmi Launching di Bungo, Dihadiri Bupati dan Anggota DPD RI
Sumber internal yang mengaku mewakili tim teknis menyampaikan bahwa proses pengeboran baru dapat dilanjutkan setelah pihak pelaksana mendatangkan alat bor dari Jambi atau Padang. Total pengeboran yang dibutuhkan untuk pembangunan Pasar Beringin Jaya disebut mencapai sekitar 100 titik.
“Untuk lebih jelas, bisa ditanyakan langsung kepada Pak Aref selaku teknisinya. Kebetulan beliau sedang berada di Jambi,” ujar sumber tersebut.
BACA JUGA:Odong-Odong Masuk Jurang di Jalan Lintas Sungai Penuh–Tapan, Dua Tewas 17 Luka-Luka
Wali Kota Sungai Penuh, Alfin, SH, disebut telah memanggil beberapa dinas terkait untuk mengevaluasi perkembangan pekerjaan dan meminta percepatan di berbagai aspek agar pembangunan tidak kembali mengalami keterlambatan.
"Iya tentu kita berharap percepatan pembangunan pasar sungai penuh untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.
BACA JUGA:Update Harga Emas di Pegadaian Minggu 7 Desember 2025, Hari Ini Kompak Turun
Pantauan di lokasi menunjukkan area kerja tampak tidak tertata. Sebagian besar lahan tertutup tumpukan tanah galian yang belum diangkut ke area pembuangan. Pekerja bahkan terpaksa memanfaatkan ruang kosong di sisi lokasi untuk merangkai besi karena sebagian besar area sudah dipenuhi material tersebut. Menurut keterangan sumber, tanah galian itu nantinya rencananya masih akan digunakan untuk penimbunan.
BACA JUGA:PalmCo Siapkan Safe Place, Kebun Batangtoru dan Hapesong Jadi Lokasi Pengungsian Berstandar Darurat
Selain itu, ditemukan pula penutupan sebagian jalan protokol milik nasional di sisi area proyek, yang diduga dilakukan demi kelancaran aktivitas pekerjaan. Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait prosedur dan perizinan yang seharusnya diberlakukan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



