Setelah selesai dengan Universitas Pembina, Rumah Sakit dan Puskesmas. ‘Borang FK UIN STS Jambi’ meluncur ke proses rekomendasi, dimana Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) adalah rekomendasi utama dalam pendirian FK.
“Setelah itu, borang FK UIN STS Jambi kami kirimkan ke KKI juga kami kirimkan ke PB IDI. Tetapi dua bulan menunggu jawaban kami belum mendapatkannya dan kami memutuskan untuk datang langsung ke KKI. Dan informasi yang kami dapatkan harus melewati antrian bahkan biasanya dilakukan secara virtual,” jelas Prof. Suaidi.
Namun berkat wawasan besar salah seorang teman dokter tim KKI Jambi bisa hadir dan diterima oleh KKI untuk berdiskusi dan mempresentasikan “Borang Pertama” FK UIN STS Jambi. Penerimaan yang sangat baik diterima tim FK UIN STS Jambi dari Ketua dan anggota KKI.
“Kalimat yang sangat saya ingat adalah ini loh yang ditunggu – tunggu para dokter selama ini, visi ini yang dirindukan para dokter selama ini,” jelas Prof. Suaidi dengan senyuman tentang respon dari salah seorang anggota Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) setelah mendengar presentasi Transintegrasi ilmu.
Setelah berdiskusi secara langsung dengan KKI, akhirnya KKI melakukan Visitasi dokumen secara virtual, dimana tim pendirian FK UIN STS Jambi berkumpul di Rumah Moderasi kampus Telanaipura untuk menjalani visitasi dengan 5 orang tim ahli yang menjadi evaluator.
Dalam visitasi dokumen Tim pedirian FK UIN STS Jambi mendapatkan catatan terkait borang dan Sumber Daya Manusia.
Selanjutnya, Apa yang dilakukan Tim Pendirian FK UIN STS Jambi dalam memecah catatan borang dan “SDM”?
3. Evaluasi kesiapan laboratorium Fakultas Kedokteran-Foto: Istimewa-
Jadi Catatan, UIN STS Jambi Kejar SDM FK Terpenuhi
JAMBI – Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempuni menjadi catatan penting pada awal proses pendirian Fakultas Kedokteran UIN STS Jambi.
Dimana saat itu ditengah aturan Moratorium perekrutan SDM karena proses aturan mengenai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) sedang berlangsung.
Tetapi tidak patah arang, Prof. Suaidi dan penjabat lainnya menyurati KEMENPAN-RB dengan tujuan audiensi dan diskusi, bahkan sampai surat keempat diantar langsung olehnya untuk memastikan surat itu sampai.
Dan akhirnya diterima oleh salah seorang Asisten Deputi KEMENPAN-RB untuk beraudiensi dan diberikan kesempatan untuk presentasi terkait SDM UIN STS Jambi untuk Fakultas Kedokteran dimana bukan hanya Dokter tetapi juga kebutuhan dosen dan lainnya.
“Alhamdulillahnya kita mendapatkan lampu hijau dan diberikan izin untuk merekrut SDM,” kata Prof. Suaidi.
Dimana UIN STS Jambi mendapatkan “surat sakti” lex specialist bahwa dengan surat itu UIN STS Jambi dibolehkan untuk rekrutmen SDM.
Diakuinya, argumen yang disampaikan tidaklah melanggar aturan tetapi menggunakan pasal terkait penggunaan barang dan jasa. Dimana dokter dan dosen pengabdiannya adalah jasa.
Maka berhasillah UIN STS Jambi melakukan rekrutmen SDM yang biasa disebut ‘Dosen Tetap Badan Layanan Umum’.
Berbagai catatan mulai dipecahkan dan diubah menjadi lebih baik, tetapi hal langkah lanjutan cukup mencengangkan yaitu “Visitasi Lapangan”.
Menyambut Visitasi Lapangan KKI
JAMBI – Proses yang ada di depan mata setelah memperbaiki berbagai catatan dari visitasi dokumen adalah visitasi lapangan. Dimulailah dengan penyedian sarana dan prasarana.
“Saat itu sangat sulit, Fakultasnya belum ada bagaimana mau dianggarkan,” kata Prof. Suaidi.
Tetapi sekali lagi, pasti ada jalan karena tim FK UIN STS Jambi saat itu memiliki niat dan harapan yang sangat baik dengan hadirnya Fakultas Kedokteran UIN STS Jambi.