Uang-uang itu bersumber dari uang pembelian ATK, uang perjalanan dinas dan juga uang sumbangan lainnya.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Diperiksa KPK, Berikut Penjelasan KPU Bengkulu
Rohidin juga disebut telah melakukan manuver keuangan daerah untuk tujuan politis dengan cara meminta semua tunjangan tenaga guru honorer atau guru tidak tetap, untuk segera dibayarkan sebelum Pikada meski seharusnya jadwal pembayarannya di bulan Desember.
KPK membantah penangkapan Gubernur Bengkulu Rohidin dilakukan saat tersangka sedang kampanye. Katanya penangkapan dilakukan saat RM sudah selesai kampanye, di situasi yang dianggap aman.
Sempat terjadi aksi kejar sebelum penangkapan, Rohidin sempat melaju ke arah Sumbar tapi masih berada di wilayah Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Detik-detik Gubernur Bengkulu Rohidin Menyamar Jadi Anggota Polantas Keluar dari Gedung Mapolres
Rohidin dan dua tersangka lain melanggar Pasal 12 huruf e dan Pasal 12B Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) jo Pasal 55 KUHP.
Tersangka juga dianggap telah melakukan pemerasan, dimana para pejabat yang tidak ikut mendanai biaya pencalonan RM di Pilkada, diancam bakal kehilangan jabatan jika RM menang menjadi gubernur kembali di Pilkada mendatang.
Ketiga tersangka juga resmi ditahan di ruang tahanan KPK untuk dua puluh hari ke depan mulai malam ini hingga 13 Desember 2024.