Kini Perokok Sumatera Bisa Berobat ke Padang Biar Bisa Berhenti Merokok

Selasa 04-06-2024,00:49 WIB
Reporter : Tim
Editor : Dona Piscesika

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Kabar baik bagi masyarakat Pulau Sumatera yang berniat berhenti merokok. Kini anda sudah bisa berobat ke Kota Padang untuk mewujudkan semua itu.

Salah satu tempat yang bisa menangani masalah ini adalah Rumah Sakit Universitas Andalas (RS UNAND).

RS UNAND kini telah membuka Poliklinik Berhenti Merokok bagi mereka yang ingin stop merokok dan hidup bebas dari asap rokok.

Direktur RS Unand Yevri Zulfiqar mengatakan, UNAND dan juga RS UNAND telah berkomitmen untuk membantu masyarakat yang ingin berhenti merokok.

Poliklinik Berhenti Merokok ini nantinya juga menyediakan klinik radiologi antisipasi kanker paru-paru akibat rokok.

Dengan dibukanya Poliklinik Berhenti Merokok ini, UNAND juga ingin menjadi pionir perguruan tinggi sehat bebas asap rokok.

Penanganan seperti apa yang akan diberikan RS UNAND bagi pasien yang ingin berhenti merokok? Kata Yevri, akan ada kiat khusus.

“Kita punya trik and tips untuk masyarakat bebas rokok,” ujarnya, seperti dikutip dari Padang Ekspres Selasa (4/6/2024).

RS UNAND kini juga sedang gencar-gencarnya menangani pasien gejala kanker paru yang disebabkan oleh rokok.

Kata Yevri, angka kematian yang disebabkan kanker paru akibat rokok juga terus melonjak dalam beberapa waktu terakhir.

RS UNAND juga memililiki Radiologi Paru berupa alat khusus untuk mendeteksi apakah seseorang telah terserang atau memiliki gejala kangker paru.

Terpisah, Wakil Rektor IV Unand, Henmaidi mengatakan, kehadiran Poliklinik Berhenti Merokok di RS UNAND, merupakan salah satu upaya Universitas Andalas menekan jumlah perokok aktif.

Sebagai Langkah awal, UNAND juga akan melakukan edukasi secara massif kepada mahasiswa sebagai objek utamanya, termasuk juga masyarakat umum.

Sasaran mahasiswa, erat pula kaitannya dengan upaya membebaskan kaum intelektual dari rokok, sehingga ke depan tidak ada lagi mahasiswa menjadi perokok aktif, yang diharapkan bisa berdampak dan tertular pula hingga kalangan masyarakat umum. (*)


Kategori :