JAMBI,JAMBIEKSPRES.CO.ID-Lembaga Ide Cipta Research Consulting (ICRC) melakukan survei untuk Pemilihan Walikota (Pilwako) Sungai Penuh. Hasilnya Fikar Azami melenggang diperingkat pertama untuk calon walikota pada Pilkada serentak 2024.
Dalam simulasi pertanyaan tertutup untuk 7 nama calon walikota, Fikar Azami tak terbendung. Ketua DPD II Golkar Sungai Penuh berada pada posisi puncak dengan 34,5 persen.
Fikar Azami unggul jauh meninggalkan kandidat petahana Ahmadi Zubir maupun Alvia Santoni (Antos). Bahkan posisi Ahmadi Zubir terjun bebas dengan hanya 11,3 persen, masih kalah dari Antos di posisi kedua dengan 13,5 persen.
Sedangkan pada posisi keempat ada Alfin Bakar dengan 2,8 persen, Zuhelmi 2,3 persen, Pusri Amsy 1,8 persen dan terakhir Noviar Zen 1,3 persen.
Bahkan dalam simulasi 4 nama calon walikota, posisi Fikar Azami semakin menguat dengan 36,3 persen. Tingkat elektabilitas Fikar Azami bertambah dua digit dari simulasi 7 nama sebelumnya.
Kemudian pada posisi kedua menyusul Antos dengan 14,0 persen. Sedangkan Ahmadi Zubir tidak mengalami peningkatan signifikan hanya 11,5 persen, Alfin Bakar 3,5 persen.
Direktur Eksekutif ICRC, Hadi Suprapto Rusli mengatakan bahwa survei yang dilakukan meliputi 8 Kecamatan di Sungai Penuh pada 1-7 Mei 2024. "Survei ini menggunakan sampel 400 responden yang dilakukan pada 8 Kecamatan Sungai Penuh," katanya, Kamis (30/5/2024)
Hadi menyebutkan, survei ICRC menggunakan metode penarikan sampel multistage random sampling dengan margin of error4,89 persen pada tingkat kepercayaan 95 peren. “Semua teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka menggunakan kuesioner,” katanya lagi.
Hadi menjelaskan, dari hasil survei ini terlihat posisi Fikar Azami sulit tergoyahkan. Itu karena terdapat margin yang jauh sekali antara Fikar Azami dan tiga kandidat lainnya seperti Antos, Ahmadi Zubir serta Alfin Bakar. "Posisi Fikar akan sulit terkejar karena ada margin yang jauh antara Fikar, Antos dan Ahmadi," katanya.
Lantas apa penyebab elektabilitas Ahmadi Zubir anjlok? Hadi Suprapto menjelaskan bahwa anjloknya elektabilitas Ahmadi Zubir di pengaruhi oleh rendahnya tingkat kepuasan publik. Bahkan ini membuat elektabilitas Ahmadi Zubir terlempar pada posisi ketiga, dibawah Antos.
Dalam survei yang dilakukan ICRC, kata Hadi Suprapto, tingkat kepuasan terhadap Ahmadi Zubir hanya menyentuh angka 26,8 persen. Sedangkan yang menyatakan tidak puas melonjak pada angka 63,8 persen, sisanya 9,5 persen menyatakan tidak tau atau tidak menjawab.
"Ini baru pertama kali kita menemukan tingkat kepuasan terhadap petahana paling rendah. Harusnya untuk posisi aman tingkat kepuasan terhadap petahana itu diatas 75 persen," pungkasnya.(aiz)