JAMBIEKSPRES.CO.ID – Warga Sumatera Utara pada Senin (11/3/2024) kemarin heboh karena ada sebuah pesawat berputar-putar mengitari langit Kota Binjai sejak sore hingga malam hari.
Pesawat yang terakhir diketahui milik perusahaan maskapai Lion Air itu terbang pada ketinggian yang cukup rendah, membuat masyarakat setempat heran, ada apa gerangan mengapa berputar-putar tiada henti hingga kurang lebih 5 jam lamanya.
Terkait kejadian ini, pihak Lion Air akhirnya buka suara. Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya yang dibaca Jambi Ekspres Senin 11 Maret 2024, tidak menampik bahwa Lion Air telah melakukan pendaratan di Bandar Udara Internasional Kualanamu.
Sejatinya maskapai dari Surabaya itu bukan hendak ke Medan, namun hendak melakukan penerbangan dari Surabaya-Jeddah membawa jemaah umroh.
Lantas mengapa jadi berputar-putar di langit Binjai dan malah mendarat di Kualanamu? Danang menjelaskan karena terkait dengan keselamatan penerbangan.
Saat penerbangan itu, telah terjadi perubahan waktu dari otoritas Sri Langka yang sedang menutup wilayah udaranya.
"Hal ini dilakukan karena adanya perubahan waktu berlakunya pemberitahuan resmi (NOTAM) dari otoritas di Sri Lanka yang menyatakan penutupan sementara wilayah udara di sana,” ujar Danang dalam keterangannya.
Oleh sebab itu, mengalihkan pendaratan di bandara alternatif yaitu Kualanamu, dikatakan Danang merupakan prosedur standar dalam operasional penerbangan. “Tujuannya untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan," lanjutnya lagi.
Ia juga memastikan, bahwa pendaratan itu tidak ada kaitannya dengan masalah teknis dalam pesawat, karena kondisi pesawat semua baik.
Hal ini sekaligus membantah isu yang viral di kalangan netizen yang menyebut pesawat berputar di langit Binjai karena ada salah satu penumpang yang meninggal dan isu lainnya.
Terkait pesawat berputar-putar di langit cukup lama hingga akhirnya melakukan pendaratan, Danang juga menjelaskan alasannya.
Kata Danang, sebelum dilakukan pendaratan, sebuah pesawat harus melakukan holding atau terbang mengeliling di udara.
Holding dilakukan untuk beberapa waktu tujuannya untuk mengurangi berat pesawat. Salah satu beban pesawat yang dikurangi adalah bahan bakar.
"Hal ini adalah langkah yang diambil agar pendaratan sesuai dengan limitasi pesawat (berat pesawat saat melakukan pendaratan),”lanjut Danang.
Masih menurut Danang, pesawat JT-106 itu dipastikan aman, tidak ada insiden apa pun di dalam pesawat maupun terhadap mesin pesawat, semua juga telah sesuai prosedur keselamatan awak dan seluruh penumpang. (*)
Lion Air Buka Suara Soal 5 Jam Berputar di Langit Binjai Bukan karena Penumpang Meninggal
Selasa 12-03-2024,12:53 WIB
Editor : Dona Piscesika
Kategori :