JAMBIEKSPRES.CO.ID- Dalam debat Cawapres 2024 yang sengit di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat malam (22/12), pertanyaan mengenai strategi paslon dalam mengoptimalkan perjanjian ekonomi untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi neraca defisit negera menjadi fokus utama.
Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, memberikan jawaban yang cermat untuk mencapai tujuan tersebut.
Mahfud MD menegaskan strategi utamanya adalah mengutamakan dan mengoptimalkan diplomasi ekonomi dengan negara lain. Ia juga menekankan pentingnya melakukan perdagangan untuk mencapai integrasi yang memenuhi standar perdagangan internasional.
Selain itu, Mahfud menyuarakan kebutuhan untuk mengutamakan penguatan ekonomi nasional, memastikan bahwa produk-produk nasional memiliki kualitas yang dapat diterima di pasar internasional dan lebih produktif.
Namun, Muhaimin Iskandar, calon nomor urut 1, memberikan tanggapan skeptis terhadap jawaban Mahfud.
Muhaimin menyatakan bahwa diplomasi ekonomi yang diusung Mahfud bersifat normatif dan menekankan bahwa tidak ada struktur yang terorganisir dalam pemerintahan terkait ekonomi.
Gibran Rakabuming Raka, calon nomor urut 2, memberikan solusi konkret dengan menyoroti pentingnya hilirisasi. Gibran menekankan agar tidak lagi mengirim barang mentah, melainkan meningkatkan produksi dan menambah nilai tambah di dalam negeri.
Sebagai contoh, ia merujuk pada sektor nikel yang dapat terus berkembang setelah melalui proses hilirisasi.
Debat memunculkan ketegangan antara tiga calon wakil presiden, dengan Mahfud MD mengusung strategi diplomasi ekonomi yang luas, Muhaimin menyoroti ketidakstrukturan dalam pendekatan tersebut, dan Gibran memberikan solusi konkret dengan fokus pada hilirisasi.
Debat ini menjadi panggung penting dalam menyoroti perbedaan pendekatan dan pandangan para calon terkait ekonomi nasional dan hubungan ekonomi internasional. (*)