SUMBAR-SUMSEL, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Terowongan Sungai Musi disokong China, terowongan Tol Sumbar disokong Jepang, mahal mana?
Saat ini setidaknya ada dua terowongan di Sumatera yang digadang-gadang akan dibangun untuk mendukung akses transportasi darat.
Pertama adalah terowongan Sungai Musi di Sumatera selatan, kedua yaitu terowongan Tol Sumbar yang akan dibangun di Ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Padang-Pekanbaru tepatnya di Payakumbuh.
Keduanya sama-sama akan disokong oleh dana investor asing. Terowongan Sungai Musi rencana akan disokong oleh China, sementara Terowongan Tol Sumbar Payakumbuh akan disokong oleh Jepang.
Terowongan Sungai Musi
Terowongan Sungai Musi rencananya dibangun sebagai pengganti jembatan atas air agar aktivitas pelayaran yang melewati Sungai Musi tidak terganggu.
Adapun rencana pembuatan terowongan bawah Sungai Musi ini pertamakali dibocorkan oleh Agus Syaiful Anwar di Palembang beberapa waktu lalu.
Kepada media Agus mengatakan, melihat kondisi Sungai Musi yang lebar dan jalur lalu lintas sungainya yang padat, maka terowongan akan menjadi opsi yang terbaik.
Alasan ini terkait pula dengan anggaran. Membuat akses terowongan bawah sungai akan lebih murah dibanding membangun jembatan, jembatan juga memiliki resiko menganggu lalu lintas di permukaan Sungai Musi.
Diperkirakan terowongan ini akan bernilai investasi Rp5 Triliun, sementara untuk jembatan, biaya yang dibutuhkan akan lebih besar lagi.
Ide membuat terowongan bawah Sungai Musi ini, juga diakui Agus karena pemerintah Kota Palembang sangat ingin memiliki konstruksi terowongan bawah sungai, hal ini katanya juga pernah diungkapkan oleh Walikota Palembang Harnojoyo.
Hanya saja, apakah terowongan ini jadi dibangun dan kapan mulai dibangun, memang belum ada informasi konkritnya.
Sebenarnya Sumsel punya terowongan bawah sungai bukanlah sekedar mimpi kosong, pemerintah melalui Kementerian PUPR kata Agus telah melakukan serangkaian studi kelayakan.
Terowongan bawah Sungai Musi nantinya akan jadi penyebrangan pengganti Jembatan Musi III.
Dimana letak posisinya? Terowongan penyebrangan Musi III ini akan membelah bawah tanah dari Hulu ke Hilir, di kawasan Pulau Kemaro yang akan menyeberangi bawah Sungai Gerong (Pertamina) Plaju.
Jika terowongan ini jadi, maka Kota Palembang akan memiliki tiga tambahan jalur penyeberangan Sungai Musi.
Pertama adalah jembatan Sungai Musi VI, Jembatan Sungai Musi V yang kini sedang dibangun merupakan jalur Tol Kapal Betung dan Jembatan Sungai Musi III yang sedang direncanakan dalam bentuk terowongan.
Sementara itu, Wali Kota Palembang Harnojoyo kepada media mengatakan, pemerintah sangat mendukung pembangunan penyeberangan Sungai Musi yang ada di wilayah Kota Palembang.
Bertambahnya jembatan maupun terowongan, akan menjadi jalan keluar terbaik untuk mengurai kemacetan di Kota Pelembang.
Makin banyak akses penyebarangan maka akan jadi berkurang kemacetan dan itu akan berdampak besar terhadap perkembangan ekonomi setempat.
Harnojoyo mengaku memang tidak mudah mewujudkan pembangunan jembatan karena biayanya sangat mahal dengan kondisi Sungai Musi yang besar dan lebar, namun Pemkot akan mendukung paling depan agar rencana itu bisa terwujud.
Dukungan Pemkot itu katanya adalah dalam urusan pembebasan lahan.
Sejauh ini, Palembang memiliki beberapa akses penyeberangan Sungai Musi yang sudah bisa digunakan.
Diantaranya Jembatan Ampera, Jembatan Musi II dan Duplikat Musi II dan Jembatan Musi IV.
Sementara dalam tahap pembangunan ada jembatan Sungai Musi V yang merupakan bagian dari akses Tol Kapal Betung dan kini masih tahap konstruksi.
Sedangkan Jembatan sungai Musi III rencananya akan dibangun dalam bentuk terowongan bawah sungai Musi.
Terowongan Tol Sumbar
Terlibatnya Jepang dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Padang-Pekanbaru ternyata punya peran khusus.
Jepang nanti akan fokus membangun Seksi Tol Payakumbuh-Pangkalan pada bagian Paket 2 dan Paket 3 Payakumbuh-Pangkalan.
Ruas jalan tol Padang-Pekanbaru total panjangnya adalah 254,8 km. Seksi Payakumbuh-Pangkalan panjangnya 46 kilometer yang terbagi dalam paket 1,2 dan paket 3. JICA nanti akan fokus berinvestasi untuk Paket 2 dan 3 sepanjang 41 kilometer.
BACA JUGA:Indak Taraso Tol Padang-Sicincin Mulai Salib Sungai Batang Anai
BACA JUGA:Setelah 81 Tahun Jepang Datang Lagi ke Sumbar, Tujuannya Sama: Menggali Terowongan, Bedanya..
Selain karena sangat panjang, hal lain yang akan membuat bengkak biaya pembangunan ruas tol Padang-Pekanbaru adalah karena ruas tol harus menembus bukit barisan dan harus menggali tiga terowongan, JICA nanti akan terlibat dalam ruas yang rumit ini.
Untuk pembangunan terowongannya saja, membutuhkan biaya kurang lebih Rp9 Triliun. Tim JICA dalam jadwal kunjungannya ke Sumbar pekan ini juga telah memasukkan list kunjungan ke lokasi terowongan yang akan dibangun.
Dilansir Jambi Ekspres dari Padang Ekspres, Kadis PUPR Sumbar, Rilza Hanif mengatakan, ada 3 titik yang akan dikunjungi tim JICA pekan ini yaitu lokasi interchange di Kecamatan Harau dan Pangkalan serta calon lokasi terowongan di kawasan perbukitan di Buluh Kasok, Sarilamak.
BACA JUGA:Rest Area Pertama Tol Sumbar Sudah Gagah Berdiri di Bukit Aneh, Underpass Salib Kantor Bupati
BACA JUGA:HKI Bangun Jembatan Sungai Pertama di Ruas Tol Sumbar, Ngeri Banyak Buayanya
China Versus Jepang
Dari keterangan di atas, ternyata terlihat perbedaan nilai investasi Terowongan Sungai Musi dan terowongan Tol Sumbar.
Terowongan Sungai Musi membutuhkan dana Rp5 Miliar yang akan disokong China, sementara Terowongan Tol Sumbar membutuhkan dana Rp9 Miliar.
Tentu saja perbedaan nilai investasi ini dipengaruhi oleh panjang terowongan yang akan dibangun dan juga tingkat kesulitan dalam proses pembangunannya. (dpc)