JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Posisi Pelabuhan Talang Duku, sebagai pusat aktivitas bongkar muat batu bara Jambi telah menyebabkan kerusakan jalan dan keruwetan lalu lintas, tak hanya di Kabupaten Batanghari namun juga di sekitar Kota Jambi.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi V DPR RI A. Bakri HM usai meninjau Pelabuhan Talang Duku, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Kamis (19/1). Lokasi pelabuhan bongkar muat batu bara yang sekarang, kata Bakrie sudah tidak layak untuk dipertahankan. "Talang Duku ini posisinya di tengah kota. Kendaraan-kendaraan batu bara yang jumlahnya ribuan itu kalau mau menuju kesini pasti akan melewati dalam kota. Ini mengakibatkan macet," ungkap Bakri Menurut data yang dirilis oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, per 2 Januari 2023 terdapat 8.600 unit angkutan batu bara yang melakukan aktivitas di Pelabuhan Talang Duku. Kondisi ini telah pula menimbulkan keruwetan dan kemacetan serta kerusakan jalan di beberapa ruas Jalan Nasional yang ada di Provinsi Jambi. Oleh karena itu, selayaknya pelabuhan bongkar muat yang sekarang dipindah. Pindah kemana? Kata Bakrie pindah ke Pelabuhan Ujung Jabung. "Saya pikir, kedepan pemerintah harus berani (memindahkan pelabuhan) karena di ujung jabung itu sebenarnya tanah sudah dimiliki oleh pemda dan sebagian bangunan sudah dibangun,: kata Bakrie lagi. Terlebih saat ini pemerintah provinsi juga sudah melakukan pembebasan lahan. “Sampai hari ini mereka masih membebaskan lahan untuk jalan menuju ke Pelabuhan Ujung Jabung," lanjutnya. Bakrie juga mengingatkan, Pemerintah Provinsi Jambi telah menerima bantuan pembangunan Jembatan Sungai Rambut yang akan dibangun oleh pemerintah pusat pada 2023 ini dan diharapkan akan rampung pada 2024. Jembatan ini akan menjadi harapan untuk keberlanjutan penuntasan proyek pembangunan di Pelabuhan Ujung Jabung. (*)