Ini BBM yang Dilarang untuk Dijual 01 Januari 2023, Cek Harga Pertalite hingga Pertamax 15 Desember 2022

Kamis 15-12-2022,15:03 WIB
Editor : joni trumanbe

Tercatat hanya ada 4 negara di dunia yang sampai saat ini masih mengonsumsi premium dengan nilai oktan (RON) 88.

Dari 4 negara tersebut, Indonesia menjadi salah satunya. ”Masih ada empat negara di dunia masih menggunakan Premium,” kata dia.

Dia mendorong agar Indonesia dapat meninggalkan Premium. ”Kita tertinggal dari Vietnam yang sudah Euro 4 dan akan masuk ke Euro 5. Kita masih Euro 2,” ungkap dia.

Arifin mengungkapkan tujuan peralihan ini untuk meningkatkan kualitas BBM dan menekan emisi gas.

”Dalam jangka panjang, memperhatikan perkembangan teknologi kendaraan yang menuntut kualitas BBM lebih baik, maka kami harap akan ada shifting konsumsi ke lebih baik yakni Pertamax. Dalam hal ini, kami mohon dukungan bagaimana bisa merespons ini dengan baik,” tambahnya.

Sebagaiman catatan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), serapan premium selama Januari sampai Juli 2021 tergolong rendah.

Selama Januari-Juli 2021, konsumsi Premium baru mencapai 2,71 juta kilo liter (KL) atau hanya 27,18% dari kuota tahun ini sebesar 10 juta KL.

Sebagai informasi, BBM jenis premium termasuk dalam Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yang harga jualnya diatur pemerintah, sama seperti solar subsidi. 

Penjualan premium di Indonesia saat ini hanya dilakukan oleh Pertamina berdasarkan penugasan pemerintah.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM terus memfasilitasi penyediaan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia, salah satunya lewat program BBM Satu Harga.

Selain mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor ekonomi domestik masyarakat, penghematan pengeluaran BBM diharapkan dapat diikuti dengan penurunan harga sembako, peningkatan kualitas pendidikan, hingga peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Secara serentak, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan PT Pertamina (Persero) melaksanakan peresmian BBM Satu yang terpusat di Terminal BBM Pertamina Sorong, Provinsi Papua Barat dan juga dilaksanakan serentak di 2 lokasi SPBU BBM 1 Harga lain di Kab. Tojo Una-Una di Provinsi Sulawesi Tengah serta Kab. Halmahera Tengah di Provinsi Maluku Utara, Rabu 2 November 2022.

Dengan peresmian ini, genap 400 penyalur yang telah beroperasi di seluruh Indonesia dengan penambahan 69 penyalur (per 23 Oktober 2022) untuk BBM Satu Harga. Penambahan penyalur di wilayah Papua Barat, Papua, NTT, NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku dan Maluku Utara). Ke depan, ditargetkan 583 penyalur BBM Satu Harga akan hadir di seluruh Indonesia pada 2024.

”Program BBM Satu Harga sendiri sudah dilaksanakan sejak tahun 2017 yang bertujuan untuk memberikan Pemerataan Energi di Indonesia khususnya masyarakat di daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar. Untuk peresmian kali ini dilakukan di 3 tempat, untuk di Sorong sebanyak 25 penyalu, Tojo Una - Una 11 penyalur dan Halmahera 11 penyalur,” ungkap Kepala BPH Migas Erika Retnowati pada peresmian di Sorong.

Pada kesempatan yang sama, Senior VP Logistik Integration & Optimization PT Pertamina Patra Niaga, Arief Kurnia Ridianto memaparkan realisasi volume penyaluran BBM 1 Harga terus meningkat setiap tahunnya.

Volume penyaluran SPBU BBM 1 Harga dari tahun 2017 - 2021 sebesar 819.876 KL. Sedangkan pada tahun 2022 ini - YTD September, volume BBM yang tersalurkan kepada masyarakat sudah mencapai 313.035 KL.

Kategori :