“Manusia itu hidup dipanggung sandiwara, jadi jangan mudah percaya kalo ia cinta benar cinta, sebab bisa jadi itu luka. Atau jangan terlalu perasa jika itu benar luka, sebab namanya luka bukan berarti tidak bahagia”
-Jingan, Si Pengangum Lukis dan Perupanya >>>***<<< Jingan tengah menikmati batagornya bersama Jinan yang sibuk dengan buku rumus matematikanya. “Lo kagak mau muntah Nan baca buku itu, dimana mana 24/7 itu sama ayang bukan buku.” Ujar Jingan, notifikasinya hapenya berisik, seberisik ia yang menganggu Jinan kini. Jinan menatap Jingan sinis. “Ayang Ayang palo lo peyang, nggak usah sok ayang kalo mapel agama aja masih remed, punya agama nggak lo!” Jinan dengan target pembelajaran yang mempet cukup membuatnya sensi dengan segala hal disekitarnya, sesederhana orang berisik ditempat umum saja Jinan akan mengumpatinya habis – habisan, biasalah masalah siswa dan tugas akhirnya. Jingan menahan mati – matian hatinya yang memberontak ingin mengumpat pada sahabatnya yang satu ini, sebab sudah hafal sekali jika tabiat Jinan yang emosian adalah Jinan yang sedang penuh pikirannya, Jingan hanya tersenyum masam dan menggerutu kecil, “Bilang aja cupu, apaan tuh bahagia kalo dia bahagia juga yang ad amah lo remuk redam.” Sindir Jingan yang setelahnya segera mengambil langkah seribu untuk berlari, sebab Jinan dan buku rumusanya tidak main – main sakitnya jika dilempar ke kepalanya dengan begitu saja. Jingan terkikik, sebenarnya ia cukup menyayangkan kabur kaburannya dari Jinan sebab ia belum sempat menghabiskan seperempat lagi batagornya yang masih tersisa. Jingan meraba sakunya, dan ia temukan dua batang rokok yang masih utuh, Jingan mendengus, kemudian ia buang batang rokok itu begitu saja. Aneh bukan, ia yang dicap brandal malah ia yang paling anti dengan segalanya. Jinan memang membeli rokok itu, namun ia bukan penyuka rokok, rasanya lebih baik mengemil permen milkita yang notabenya sering memancing keributan rumah tangga, seanggapan Jingan sebab menonton iklan milkita :) dibanding menyesap rasa pahit dan asap sesak yang tidak Jingan tahu dimana letak enaknya. Jingan juga bukan pecandu wanita, atau laki laki buaya yang sering tebar pesona sana sini, atau banyaknya julukan lain yang tersemat padanya, Jingan memang brandal tapi ia bukan si pencari masalah, ia juga tidak selalu menggunakan kekerasa, sabuk hitam dan mendali tekwondeonya bukan untuk ajang pamer siapa yang paling hebat diantara siapa, Jingan tidak akan menganggu kecuali ia diganggu lebih dulu. Jingan pintar, hanya saja ia tidak menggunakan kepintarannya dalam rumus dan deratan angka serta data yang begitu rasional. Ia menyukai warna, gambar dan sebuah keindahan panorama dari imajinasi manusia. Ini sudah sangat lama, entah sejak kapan setiap jeda waktunya, langkah kaki Jingan terus membawanya pada ruang lukis lama di sekolahnya, hari itu hanya ia temui sebuah lukisan tanpa wujud sang peseni, kemudia ia dengar lantunan indah, dan setelahnya dapat ia temukan perempuan dan ruang indahnya. Tiap cat yang ia tumpahkan, tiap garis yang ia tulis, rasa – rasanya tidak dapat Jingan deskripsikan indah dan cantiknya si manusia dengan rambut panjang yang kerap kali disapu angin itu. Jingan mengatakan Jinan cupu, Bian pecundang, dan Sandi yang levelnya tentang wanita selalu seja berada di tingkat bawah. Hari itu dengan banyaknya wanita yang berstatus menjadi kekasihnya, Jingan jatuh cinta, cinta yang ia sembunyikan rapat – rapat hingga entah kapan. Pertama kalinya, Jingan hanya mampu menikmati rupa itu dari jauh dari bilik bilik jendela tua. Ternyata jatuh cinta diam – diam itu menyenangkan, namun lukanya juga tak kalah dalam. (bersambung)Bagian 6: “Kan Cuma Katanya, Bukan Buktinya”
Kamis 18-08-2022,05:19 WIB
Editor : novantosetya
Kategori :
Terkait
Sabtu 10-09-2022,04:52 WIB
Bagian 26: “Finally We’re Gone”
Kamis 08-09-2022,11:43 WIB
Bagian 25: “Selalu Jadi yang Biasanya”
Rabu 07-09-2022,06:37 WIB
Bagian 24: “Mau Akhirnya Gimana?”
Senin 05-09-2022,08:18 WIB
Bagian 22: The Power of Kepepet
Minggu 04-09-2022,05:51 WIB
Bagian 21: “Pengen Sudah, tapi Susah Tanpa Akhir”
Terpopuler
Selasa 04-03-2025,06:32 WIB
Jalur Jambi-Sumbar Putus, Jembatan Bailey Sepanjang 30 Meter Jadi Solusi Sementara
Selasa 04-03-2025,20:00 WIB
Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap Terjaha di Tengah Meningkatnya Dinamika Perekonomian
Selasa 04-03-2025,16:41 WIB
Kuasa Hukum Terpidana Minta 2 Tersangka Baru Kasus Mafia Tanah di Bungo Segera Ditahan
Selasa 04-03-2025,16:50 WIB
Hadiri Sertijab Bupati Sarolangun, Gubernur Al Haris Minta Realisasikan Janji Saat Kampanye
Selasa 04-03-2025,16:35 WIB
BPS: Jambi Alami Deflasi 0,27 Persen Pada Februari 2025
Terkini
Selasa 04-03-2025,22:15 WIB
KPK Geledah Dua Kantor Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Selasa 04-03-2025,22:09 WIB
Banjir Bekasi Tersebar di 20 Titik dan Tujuh Kecamatan
Selasa 04-03-2025,21:48 WIB
Pembangunan Jembatan Batanghari 3, Direncanakan Lewat Proyek Tol
Selasa 04-03-2025,21:30 WIB
Hari Peduli Sampah Nasional, PTPN IV Regional 4 Jambi Kirim 300 Set Tong Sampah
Selasa 04-03-2025,20:37 WIB