“Saya kira kondisi ini perlu menjadi perhatian tim sukses masing-masing pasangan bakal calon. Karena Sumatera menjadi daerah terbesar kedua,” ujar Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid, di Cikini, Jakarta, Jumat (30/5).
Menurut Husin, secara keseluruhan keunggulan Prabowo-Hatta di Pulau Sumatera mencapai 4 persen. Ada kemungkinan bertambah karena swing voter yang mencapai 16 persen.
“Hasil survei juga memerlihatkan kalau tingkat elektabilitas Jokowi-JK, cenderung stagnan. Sebaliknya Prabowo-Hatta terlihat trend positif ke atas,” ujarnya.
Survei dilakukan pada 20-24 Mei dengan teknik multistage random sampling dan metode wawancara tatap muka. Melibatkan 1.250 responden yang tersebar di 477 desa/kelurahan, 159 kecamatan, 53 kabupaten/kota, di 33 provinsi. Husin merinci di Provinsi Aceh, Prabowo-Hatta meraih 45,83 persen, Jokowi-JK (37,50 persen), swing voter (16,67 persen). Sumut, Prabowo-Hatta (38,81 persen), Jokowi-JK (46,27 persen), swing voter (14,93 persen).
Sumbar, Prabowo-Hatta (52 persen), Jokowi-JK (48 persen), swing voter (0 persen). Riau, Prabowo-Hatta (48,39 persen), Jokowi-JK (38,71 persen), swing voter (12,90 persen). Kepri, Prabowo-Hatta (55,56 persen), Jokowi-JK (22,22 persen), swing voter (22,22 persen). Bengkulu, Prabowo-Hatta (11,11 persen), Jokowi-JK (44,44 persen), swing voter (44,44 persen).
Untuk Jambi, Prabowo-Hatta (20 persen), Jokowi-JK (50 persen), swing voter (30 persen). Sumsel, Prabowo-Hatta (53,66 persen), Jokowi-JK (34,15 persen), swing voter (12,20 persen). Kemudian Lampung, Prabowo-Hatta (65 persen), Jokowi-JK (22,50 persen), swing voter (12,50 persen). Dan Babel, Prabowo-Hatta (50 persen), Jokowi-JK (33,33 persen), swing voter (16,67 persen).
(gir/jpnn/dyn/c10/fat)