MEMASUKI triwulan II tahun 2017 ini, realisasi anggaran di Pemprov Jambi dan seluruh kabupaten/kota se Provinsi Jambi masih belum ada yang mencapai 50 persen. Angka ini tentu cukup rendah dibandingkan dengan pencapaian tahun-tahun sebelumnya.
REALISASI anggaran belum ada yang mencapai angka 50 persen. Namun demikian, ada kenaikan secara signifikan yang terjadi jika dibandingkan realisasi triwulan I.
Di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi misalnya, minggu kedua bulan Juli ini realisasi mencapai 32 persen. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Provinsi Jambi Darmawan, telah terjadi peningkatan serapan anggaran belanja dibandingkan dengan bulan April dan Mei lalu.
Kenaikan ini, katanya, sudah cukup signifikan terjadi. Apalagi di Bulan Agustus nanti, kegiatan di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah mulai berjalan, tentu serapan akan lebih tinggi lagi.
Ditandai dengan dimulainya tender-tender proyek.
‘‘Sekarang sudah mulai berjalan normal. Baik belanja langsung maupun tidak langsung,’‘ katanya.
Terkait dengan proyek fisik, menurutnya sudah dimulai di instansi teknis. Uang muka untuk pihak ke tiga sudah dibayarkan sebagian. Kemudian pembayaran selanjutnya berdasarkan kesepakatan dengan pihak ketiga. ‘‘Kan uangnya tersedia. Dan sudah mulai dibayar,’‘ katanya.
Namun, ketika ditanya target realisasi hingga Juli, Darmawan mengatakan tidak bisa memprediksi. Namun, pihaknya mengevaluasi terus OPD yang bersangkutan. ‘‘Kita tanyakan apa persoalan yang dihadapi OPD tersebut. Namun sekarang sudah tak ada persoalan lagi. Karena tender juga sudah dimulai,’‘ jawabnya.
Berdasarkan data dari Bakeuda Provinsi Jambi, dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jambi tahun 2017 sebesar Rp 4,3 Triliun, telah terealisasi sebanyak Rp 1,229 T. Dimana, secara rinci untuk belanja operasional terserap sebesar Rp 939 Miliar dari total anggaran operasional sebesar Rp 2,76 T. Ini termasuk ke dalamnya biaya operasional pegawai (selengkapnya lihat grafis, red).
‘’Pendapatan daerah iitu didominasi dari pajak kendaraan bermotor. Untuk terus meningkatkan pendapatan kita akan mengevalusi aturan retribusi dan sewagedung. Disesuaikan dengan keadaan keuangan sekarang,’‘ katanya.
Di Kota Jambi, realisasi APBD sudah berada di angka 40 persen. Hal tersebut diungkapkan Deki Subianda, Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Jambi, kata dia, secara umum realisi APBD Pemerintah Kota Jambi sudah diatas 35 persen.
‘‘Secara umum, semuanya sudah diatas 35 persen,’‘ kata Deki beberapa hari lalu.
Deki menyebutkan, hingga akhir tahun nanti, realisasi APBD untuk keseluruhan SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Jambi bisa mencapai 90 persen lebih.