SapuSapuan
Kalau min instant mahal tentu rakyat gak mau beli, khan masih ada beras, kalau mie dan beras mahal, nah ini baru bencana nasional. Memang perlu digalakkan bahan pangan alternatif untuk mie dan beras, tapi bukan untuk mengganti, terlalu sulit ya... kalau ada alternatifnya khan rakyat bisa memilih sendiri.
Hariyanto
Tulusan yang luar biasa. Tanpa menyinggung minyak goreng, BBM, dan listrik sama sekali. Padahal kita bukan saja terancam kenaikan harga, tapi juga bisa terancam kelangkaan BBM dan listrik. Sama halnya seperti migor, mudah sekali bagi BBM untuk menghilang, batubara pernah melakukannya. Ada atau tidak adanya perang itu, bahkan andai perang itu berakhir besok pagi. Sepertinya Indonesia tidak hanya terancam krisis pangan, tapi bisa jadi juga energi. Semoga tidak terjadi.
Pryadi Satriana
\"Minyak goreng mahal, Pak.\" \"Hmm ... \" \"Terigu mahal, Pak.\" \"Hmm ...\" \"Yang lain-lain ikut mahal, Pak.\" \"Hmm ...\" \"Bahan-bahan pokok perlu disubsidi, Pak.\" \"Ndhak ada duit.\" \"IKN lanjut, Pak?\" \"Iya, sudah kita putuskan bersama.\" \"KITA???\"
yea a-ina
Diam adalah Lemas. Kalau hanya diam saja tandanya sedang LEMAS. No Action Weak Only NAWO
Lbs
Perang tdk kunjung selesai. Krn sepertinya Rusia sudah lupa caranya berperang. Terlihat amatiran, kuno dan ngawur. Tdk spt Amerika dan Nato. Yg perangnya terlihat sangat pro dan modern. Krn mereka tetap rajin berperang meski perang dunia 2 telah usai. Musuh bisa d cari, d buat2. Asal bisa jadi tempat latihan dan ujicoba. Urusan nyawa manusia nomor 2. Yg penting kemanpuan membunuh dan menghancurkan dg cara modern, canggih, efektif dan efisien tetap terpelihara...
Edd Reader