Awalnya Imran mengira krisis politik ini akan ditutup dengan penyelesaian politik: Pemilu dalam waktu 90 hari ke depan. Harapan itu ternyata meleset. Status DPR ternyata dipulihkan sehingga tidak harus segera Pemilu.
Shehbaz sendiri punya taktik baru. Ia akan menghilangkan kesan hanya sebagai perdana menterinya orang Punjab. \"Pakistan ini tidak hanya Punjab. Saya akan bangun provinsi seperti Balochistan,\" katanya.
Balochistan, basis pendukung Imran, memang miskin. \"Saya akan galakkan pendidikan keterampilan untuk anak-anak muda di Balochistan. Jangan hanya memberi mereka senjata api\" katanya.
Itu sekaligus menyindir Imran yang awalnya mendapat dukungan besar dari Balochistan. Di provinsi yang suku Pashtunnya sangat besar ini, begitu sering terjadi ledakan bom. Dan serangan senjata api. Dan pembunuhan akibat keyakinan. Provinsi dekat Afghanistan ini begitu miskinnya.
Tragisnya, para pembelot politik yang melengserkan Imran kali ini justru datang dari para anggota DPR dari Balochistan. Koalisi Imran dengan partai lokal di sana pecah.
Maka Putin di Rusia telah berhasil menjatuhkan Imran di Pakistan –lewat serangannya ke Ukraina.
Kini koalisi oposisi di Pakistan – utamanya PML-N dan PPP– telah naik takhta. Kedua partai masih dalam suasana asyik bulan madu. Pembagian kekuasaan baru akan dimulai - -siapa menjadi menteri apa dan siapa dapat apa.
Belajar dari Pilkada di Indonesia, bulan madu Gub dan Wagub, Bup dan Wabup, Walkot dan Wawali umumnya hanya enam bulan. Di banyak daerah, seperti di daerah penghasil minyak baru Bojonegoro, bahkan, tidak sampai satu bulan. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Rumah Semeru