Tapi Imran juga punya banyak pengikut. Mereka demo di mana-mana. Setelah salat isya. Dalam jumlah besar.
Tapi –untuk sementara– Imran memang kalah. Lapangan politik ternyata beda dengan lapangan kriket. Juara dunia kriket ini kalah 0-5 di pertandingan politik di Pakistan.
Saya sebut kalah 0-5 karena ia dan semua anggota DPR-nya meninggalkan lapangan sebelum pertandingan dimulai.
Tanpa WO itu pun ia sudah kalah 0-5.
Upayanya membubarkan parlemen gagal: 0-1. Mahkamah Agung justru memulihkan status parlemen setelah Presiden Pakistan membubarkannya.
Upayanya menggunakan taktik filibuster (lihat Disway Senin,11/4, lalu) juga gagal: 0-2.
Upaya mempertahankan posisi ketua sidang pun gagal: 0-3. Sebagian anggota DPR dari partainya membelot ke S & N sehingga Imran kehilangan mayoritas.
Upayanya menjadikan ketua DPR sebagai calon perdana menteri baru juga gagal: 0-4.
Dan upayanya untuk memboikot DPR juga gagal: 0-5. Justru sikap WO-nya itu membuat Shehbaz menjadi calon tunggal.