DISWAY BARU

Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Jambi, Peningkatan Kapasitas Kader dalam Edukasi Dasar Diabetes

Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Jambi, Peningkatan Kapasitas Kader dalam Edukasi Dasar Diabetes

Pelaksanaan Pengabmas Poltekkes Kemenkes Jambi diwilayah kerja Kecamatan Danau Sipin-Ist-

JAMBI,JAMBIEKSPRES.CO.ID - Diabetes dengan segala keterkaitannya dengan penyakit lain akibat terjadinya komplikasi akut maupun kronik, membutuhkan penatalaksanaan yang komprehensif dan terintegrasi dengan baik. Perlu dilakukan upaya pengendalian penyakit serta strategi pengurangan risiko multifaktorial yang juga menjadi fokus perawatan Diabetes Mellitus (DM). Berdasarkan hasil survey kesehatan indonesia (SKI) tahun 2023 yang tertuang dalam lembar fakta/data (Factsheet) pada aspek gambaran prevalensi, dampak, serta upaya pengendalian Hipertensi dan Diabetes di Indonesia, jika dibandingkan dengan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, hasil SKI 2023 menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit Diabetes Mellitus (DM) pada penduduk umur ≥ 15 tahun, dari 10,9 % pada Riskesdas 2018 menjadi 11,7% pada SKI 2023. Lebih lanjut juga diketahui kesenjangan perilaku pencarian pengobatan masyarakat yang Diabetes juga masih kurang dibandingkan dengan keseluruhan jumlah kasus yang terdiagnosis. 1,6% kasus pada kelompok usia produktif (18 – 59 tahun) hanya 0,9% melakukan kunjungan ulang. Pada kelompok usia lanjut 6,06% terdiagnosis, 4,12% yang melakukan kunjungan ulang. Prediksi WHO, 90% penyandang DM adalah tipe 2, yang disebabkan oleh pola hidup tidak sehat. Penanganan berupa Diagnosis dini dan tatalaksana komprehensif pada penyandang DM dapat menekan angka morbiditas dan mortalitas terhadap adanya penyakit komorbid ataupun komplikasinya.

BACA JUGA:Pengabmas, Dosen Polkesjam Perkenalkan Modifikasi Triple-P dan Skrining Perkembangan Anak Melalui PEDS

Penatalaksanaan diabetes secara umum adalah meningkatkan kualitas hidup, dan secara khusus dilakukan dengan edukasi, terapi nutrisi medis, latihan fisik, terapi farmakologis dan algoritma pengobatan DM tipe 2. Edukasi merupakan bagian yang sangat penting dari penatalaksanaan DM yang komprehensif, sebagai pilar utama upaya pencegahan primer pada penyakit DM. Internasional Diabetes Management Practices Study (IDMPS) melaporkan hanya 36,1% penyandang DM yang memperoleh edukasi. Penyandang Diabetes perlu mempelajari ketrampilan manajemen perawatan diri dan bagaimana ketrampilan ini dapat mempengaruhi kehidupan mereka saat ini maupun dimasa yang akan datang.

BACA JUGA:Gerak Cepat Jasa Raharja Jamin Santunan Korban Kecelakaan Bus di Probolinggo, Jawa Timur

Keterlibatan masyarakat secara langsung dalam upaya kesehatan terlihat dalam pelaksanaan layanan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas yang menjangkau masyarakat dalam lingkup wilayah kerjanya. Salah satu bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan pada jenjang pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah peran aktif kader. Kader adalah kelompok anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk mengabdikan diri secara sukarel.


Foto bersama Direktur Poltekkes Kemenkes Jambi beserta Tim Pelaksana, Camat Danau Sipin dan mitra-Ist-

Optimalisasi peran kader dalam Diabetes Self Management Education Berbasis Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi dihasilkan bahwa Kader memiliki peran yang sangat kuat dalam memberikan edukasi dasar pada penyandang Diabetes Meliitus, meningkatkan support dan keyakinan penyandang serta keluarga dalam upaya upaya pengelolaan dan pengendalian Diabetes Mellitus. Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Jambi, Peningkatan Kapasitas Kader dalam Edukasi Dasar Diabetes melalui Pendidikan Kelompok Sebaya (Peer group education) di Wilayah Kerja Kecamatan Danau Sipin tersebut, sebagai Tim Pelaksana Pengabmas Poltekkes Kemenkes Jambi ini adalah ini Rusmimpong, Netha Damayantie dan Mursidah Dewi. Kegiatan dilaksanakan di KAnctor Camat Danau Sipin yang langsung dihadiri Camat Danau Sipin, Efrin.

“Berdasarkan hasil penelitian dan paparan, kegiatan pengabdian masyarakat akan ini dilaksanakan terprogram melalui upaya kemitraan dalam rangka pengembangan hasil penelitian yang disinergikan dengan transformasi kesehatan pada transformasi layanan primer,” kata Rusmimpong, Senin (15/9).

Dikatakannya, kegiatan advokasi dan kerjasama kemitraan ini dilakukan pada pimpinan wilayah administrasi kerja kecamatan danau sipin yaitu Camat, Puskesmas sebagai wadah utama pengembangan kompetensi kader, dan Penanggung jawab Program penyakit tidak menular (PTM). Bentuk upaya penyelenggaraan kegiatan untuk peningkatan kesejahteraan sosial pada agregat tertentu diantaranya dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, kemudahan dalam layanan serta bantuan sosial yang dapat diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Putri ayu Kota Jambi dalam lingkup administrasi Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi. Berdasarkan data kasus penyakit tidak menular di 20 Puskesmas Kota Jambi tahun 2022 diketahui Diabetes Mellitus merupakan 5 jenis penyakit tidak menular terbesar yang didata. Studi pendahuluan menunjukkan peningkatan kejadian Diabetes Mellitus di Kota Jambi sebesar 3,054 kasus (42,54%) dari tahun 2020 (7.179) sampai dengan 2022 (10.233). Pada tahun 2023, Puskesmas Putri ayu memiliki jumlah penyandang DM berjumlah 1369 urutan kedua terbanyak dari seluruh Puskesmas di Kota Jambi,” jelasnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan penanggungjawab PTM kelompok remaja dan lanjut usia, Puskesmas Putri ayu memiliki kelompok pembinaan kader di lima kelurahan yaitu Kelurahan Murni, Legok, Solok Sipin, Selamat dan Sungai Putri wilayah kecamatan Danau Sipin Kota Jambi dengan jumlah kader sebanyak 30 orang. Hasil wawancara lebih lanjut dengan kader diketahui bahwa kegiatan kader dilaksanakan di Posyandu/posbindu secara rutin setiap bulan, dan juga kegiatan kesehatan lain yang melibatkan kader di wilayah kerja.

“Secara umum Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader melalui ketrampilan pendidikan kelompok sebaya (Peer Group Education) dalam edukasi Diabetes Mellitus Wilayah Kerja kecamatan Danau Sipin Kota Jambi. Secara khusus dapat diuraikan, terangnya.

Target meningkatnya pengetahuan 75% kader (23 orang) dari 30 sasaran, yang diperoleh melalui evalusi materi pre test dan post tes. Target peningkatan keterampilan kader yang diketahui dari pelaksanaan praktik 5 kelompok berdasarkan kelurahan di wilayah kerja kecamatan Danau Sipin adalah 75% kelompok (4 kelompok) mampu mempaktikkan sesuai dengan hasil pembelajaran yang telah diberikan.

“Jenis Luaran Tambahan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Hak Kekayaan Intelektual (HKI), yaitu Lembar Balik sebagai panduan dan produk media edukasi pada kegiatan PkM berkas HKI telah disiapkan dan telah diajukan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat program kemitraan masyarakat ini adalah Puskesmas, sebagai induk pelaksana upaya kesehatan, kader sebagai perpanjangan tangan puskesmas di masyarakat, dan administratif wilayah kerja yaitu kecamatan danau sipin,” tandasnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait