Dari Tahun 2001-2024, Jambi Sudah Kehilangan Tutupan Lahan 993 Ribuan Hektare
Direktur Eksekutif Daerah Walhi Jambi Oscar Anugrah--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) JAMBI mengungkap Provinsi JAMBI kehilangan tutupan lahan sebanyak 993.453 hektar (Ha). Hal itu berdasarkan dokumentasikan Walhi JAMBI sejak tahun 2001-2024.
Direktur Eksekutif Daerah Walhi Jambi, Oscar Anugrah menyatakan kerusakan masif ini bukan semata-mata dilakukan oleh alam, melainkan oleh tangan-tangan serakah tak terlihat yang bersembunyi di balik legalitas dan pembiaran.
BACA JUGA:Museum Siginjei Kupas Sejarah Pakaian Adat Jambi melalui Kegiatan Seminar
Oscar merinci, penyumbang terbesar kerusakan tutupan lahan ini adalah sektor Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) Hutan Tanam Industri (HTI) yang memegang izin pemanfaatan hutan seluas 530.000 hektar.
"Angka itu analoginya lebih besar dari luas Kabupaten Muaro Jambi dengan luas wilayah hanya 526.400 Ha. Jika dipersentasekan, 53,35% dari total kerusakan tutupan lahan, diakibatkan oleh PBPH," sebut Oscar kepada Jambi Ekspres (15/12).
BACA JUGA:Museum Siginjei Kupas Sejarah Pakaian Adat Jambi melalui Kegiatan Seminar
Menurut Oscar, hal itu adalah krisis terstruktur, di mana negara secara legal memberikan karpet merah kepada korporasi untuk mengubah hutan menjadi lahan terbuka, menukarkan fungsi ekologis dengan keuntungan sesaat.
"Ratusan ribu hektar lahan kritis di hulu DAS telah menjadi milik perizinan ini, menjamin bahwa risiko banjir di hilir akan terus meningkat, " sebutnya.
BACA JUGA:Pansel Umumkan Empat Nama Calon Direktur dan Komisaris Perseroda Sarolangun
Kontribusi brutal lainnya datang dari Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang menghancurkan lebih dari 44.387 hektar. Di Kabupaten Sarolangun, zona terparah dengan 14.900 hektar PETI, hulu sungai Batanghari kini dialiri lumpur dan merkuri beracun, mencemari sumber kehidupan masyarakat.
BACA JUGA:Mengenang Warisan Visioner Raden Bei Aria Wirjaatmadja dalam 130 Tahun Perjalanan BRI
Ironis dan tragis, wilayah yang dijanjikan sebagai harapan terakhir, Taman Nasional, juga menjadi korban. Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) kehilangan 39.000 Ha dan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) kehilangan 890 Ha. Ini adalah bukti bahwa tidak ada satu jengkal pun tanah Jambi yang aman dari nafsu eksploitasi.
“Provinsi Jambi sedang berada di ujung tebing jurang yang sama dengan provinsi tetangga yang baru berduka. Kehilangan tutupan lahan bukan hanya angka, ini adalah akumulasi ekologis yang telah ditandatangani. Transaksi kerusakan lingkungan ini diperkirakan akan terus berlanjut, mengingat saat ini terdapat 3 perusahaan yang telah mengajukan perizinan PBPH baru di Provinsi Jambi dengan total luasan 32.661,95 Ha," ungkapnya.
BACA JUGA:Tinjau Makan Bergizi Gratis, Bupati M. Syukur: Anak-Anak Semakin Semangat Sekolah
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


