Ada Pihak di Balik Layar yang Mengelola Konflik Jalan Khusus Batu Bara Jambi?
Firdaus SE MM, Pengamat dan Pemerhati Sosial Ekonomi Jambi--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID-Ada investor yang mau membangun jalan logistik batu bara bernilai triliunan, pakai uang swasta, agar Jambi tak lagi macet, agar pendapatan masyarakat dan daerah ikut membaik, tapi kenapa ditolak oleh pihak-pihak tertentu, ada apa sebenarnya?
Pengamat dan pemerhati masalah sosial ekonomi Jambi, Firdaus SE MM, akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nurdin Hamzah (UNH) Jambi mengatakan, setiap pembangunan, dimana-mana pasti akan mendapat respon beragam dari masyarakat.
BACA JUGA:Bantah Langgar Perda RTRW, Ridony: Semua Perizinan PT SAS Clear
Penolakan yang dimaksud ada yang benar-benar murni muncul dari suara masyarakat, dan ada yang muncul karena ada pihak tertentu yang berperan di balik layar mengelola konflik.
Calon doktor ini mencirikan penolakan murni dari masyarakat, biasanya identik dengan alasan logis jangka pendek. Misalnya pembangunan akan memberi dampak ekonomi apa bagi masyarakat? Jika terjadi masalah selama pembangunan dan operasional, jaminan kompensasi apa yang akan mereka dapatkan?
Dan konflik yang muncul dari masyarakat biasanya bisa dikelola, masing-masing pihak bisa membuat komitmen untuk melaksanakan kewajiban dan mendapat haknya.
Lantas bagaimana ciri penolakan yang dikontrol oleh pihak di balik layar? Biasanya menolak dengan menggunakan alasan-alasan yang membutuhkan analisis jangka panjang. Misalnya menolak karena alasan impact yang membutuhkan analisa dari ahli khusus.
BACA JUGA:Video Dampak Debu Batu Bara Viral dan Diputar Saat Dialog, Begini Penjelasan PT SAS
"Itu kuat dugaan ada pihak tertentu berperan di balik layar mengelola konflik, ada leader yang berpikir, yang memberi tahu, masyarakat biasanya melakukan itu (menolak) karena ada yang di belakang layar memberi tahu,” lanjutnya.
Setiap pembangunan pasti ada aspek yang dirugikan, misalnya masyarakat yang bersinggungan langsung, namun jika itu suara murni dari masyarakat, seharusnya bisa dikelola dengan baik tanpa harus merugikan kedua belah pihak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



