>

Perbedaan Sepak Terjang Shin Tae Yong dan Patrick Kluivert

Perbedaan Sepak Terjang Shin Tae Yong dan Patrick Kluivert

Shin Tae Yong-pssi-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Spekulasi mengenai siapa yang akan menjadi pelatih baru Timnas Indonesia kian memanas setelah kabar mengejutkan pemecatan Shin Tae Yong beredar luas pada Senin (6/1). Nama Patrick Kluivert disebut-sebut sebagai kandidat utama pengganti Shin, namun tidak sedikit pihak yang mempertanyakan apakah Kluivert adalah sosok yang tepat. Perbandingan antara karier keduanya pun menjadi sorotan utama di kalangan pecinta sepak bola nasional.

Patrick Kluivert memulai kiprahnya di dunia kepelatihan pada Juli 2008 dengan menjabat sebagai pelatih penyerang di AZ Alkmaar. Satu setengah tahun kemudian, ia bergabung dengan Brisbane Roar, klub asal Australia, sebagai asisten pelatih. Selanjutnya, Kluivert sempat menangani NEC Nijmegen sebagai pelatih striker sebelum melatih tim U-21 FC Twente.

Prestasi cukup menjanjikan diraihnya saat membawa FC Twente U-21 menjadi juara Beloften Eredivisie setelah meraih 25 kemenangan dari 45 pertandingan. Kesuksesan ini membuka jalan bagi Kluivert untuk menjadi asisten Louis van Gaal di timnas Belanda. Namun, saat dipercaya melatih timnas Curacao pada Maret 2015, Kluivert gagal membawa tim tersebut lolos dari Kualifikasi Piala Dunia 2016 zona Concacaf.

Setelah kegagalannya di Curacao, Kluivert sempat menangani Ajax Amsterdam U-19, lalu menjadi penasihat timnas Curacao dan direktur olahraga di Paris Saint-Germain. Meski berpengalaman di berbagai level kepelatihan, ia belum banyak mencatatkan prestasi sebagai pelatih utama. Pada 2018, ia bergabung dengan timnas Kamerun sebagai asisten Clarence Seedorf, dan pada 2021 kembali menjadi pelatih sementara di Curacao, meski hasilnya tetap kurang memuaskan.

Karier klub Kluivert sebagai pelatih utama hanya tercatat di Adana Demirspor, klub Turki yang merekrutnya pada Juli 2023. Sayangnya, Kluivert hanya bertahan enam bulan sebelum dipecat pada Desember 2023 setelah dianggap gagal memenuhi ekspektasi klub.

Di sisi lain, perjalanan Shin Tae Yong di dunia kepelatihan memiliki pola yang sangat berbeda. Ia memulai kariernya sebagai asisten pelatih di Brisbane Roar pada 2005 hingga 2008 sebelum kembali ke Korea Selatan untuk menjadi caretaker di Seongnam Ilhwa. Di bawah arahannya, Seongnam Ilhwa meraih juara Liga Champions Asia pada 2010 dan memenangkan Piala Korea pada 2011.

Kesuksesan di level klub membuat Shin dipercaya menangani tim nasional Korea Selatan, mulai dari tim U-23 hingga tim senior. Prestasi signifikan diraihnya saat membawa Korea U-23 menjadi runner-up Piala Asia U-23 2016. Setahun kemudian, ia diangkat sebagai pelatih kepala timnas senior Korea Selatan dan sukses membawa tim tersebut menjuarai Piala EAFF 2017.

Puncak karier Shin Tae Yong di kancah internasional terjadi saat ia membawa Korea Selatan berlaga di Piala Dunia 2018. Meski timnya gagal melaju ke fase gugur, kemenangan 2-0 atas Jerman di babak penyisihan grup menjadi catatan yang sangat membanggakan.

Sejak Desember 2019, Shin dipercaya menjadi pelatih Timnas Indonesia. Di bawah komandonya, peringkat Indonesia di ranking FIFA melonjak drastis dari posisi 173 menjadi 127. Tak hanya itu, Shin juga mengukir sejarah dengan membawa skuad Garuda mencapai babak 16 besar Piala Asia dan menempatkan tim U-23 di semifinal Piala Asia U-23 untuk pertama kalinya.

Melihat rekam jejak kedua pelatih, jelas terlihat bahwa Shin Tae Yong memiliki pengalaman lebih banyak di tingkat internasional, terutama dalam menangani tim nasional di turnamen besar. Sementara itu, meski Patrick Kluivert memiliki nama besar sebagai mantan pemain bintang, pengalaman kepelatihannya di tim utama masih minim dan belum banyak mencetak prestasi gemilang.

Kini, pertanyaan yang mengemuka adalah apakah Patrick Kluivert mampu mengemban tugas berat sebagai pelatih Timnas Indonesia? Mampukah ia melanjutkan tongkat estafet dari Shin Tae Yong yang telah memberikan dampak besar bagi perkembangan sepak bola Indonesia? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun satu hal yang pasti, suporter Garuda berharap siapapun pelatih yang ditunjuk nanti dapat membawa Timnas Indonesia meraih prestasi lebih tinggi di kancah internasional.(*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: