>

Polda Sulteng Sita Lima Senpi dan 18 Bom Rakitan Selama 2024

Polda Sulteng Sita Lima Senpi dan 18 Bom Rakitan Selama 2024

Kepala Operasi (Kaops) Madago Raya Polda Sulteng Kombes Pol. Boy F.S. Samola menunjukkan senjata api sitaan pada konferensi pers akhir tahun di Palu, Selasa (31/12/2024). -Foto : ANTARA/HO-Humas Polda Sulteng.-

PALU, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyita lima senjata api (senpi) dan 18 bom rakitan selama tahun 2024.

Kepala Operasi (Kaops) Madago Raya Polda Sulteng Kombes Pol. Boy F.S. Samola di Palu, Rabu, mengatakan Polda Sulteng telah melaksanakan sejumlah operasi kepolisian, baik terpusat maupun kewilayahan sepanjang tahun 2024.

"Operasi Madago Raya dilaksanakan dalam empat tahap sepanjang tahun 2024," katanya, dikutip dari Antara

Ia menerangkan sejumlah temuan hasil operasi, yakni tiga pucuk senjata api rakitan laras panjang, dua pucuk senjata api rakitan laras pendek, satu pucuk senapan angin PCP beserta teleskop, 389 butir amunisi tajam, 21 butir amunisi hampa dan 18 buah bom rakitan.

Ia mengatakan keberhasilan mengungkap berbagai temuan ini mencerminkan komitmen Satgas Madago Raya dalam menjaga stabilitas keamanan pascapenegakan hukum terhadap kelompok teroris di wilayah Kabupaten Poso dan sekitarnya.

Ia menegaskan bahwa temuan ini menunjukkan seriusnya ancaman terorisme di Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Poso dan sekitarnya.

Oleh karena itu, kata dia, Satgas Operasi Madago Raya terus mempersempit ruang gerak kelompok teroris yang diharapkan dapat membawa kedamaian di Sulawesi Tengah.

Selain itu, dia menyebutkan terdapat penyerahan atribut radikalisme oleh eks simpatisan kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Kabupaten Poso termasuk bendera dan jaket berlogo ISIS.

"Hal ini mencerminkan keberhasilan program deradikalisasi di wilayah operasi," ujarnya.

Ia juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman keamanan dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib.

Menurut dia, sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan aparat keamanan harus terus ditingkatkan agar Provinsi Sulawesi Tengah adalah rumah kita bersama, dan kedamaian di wilayah ini menjadi tanggung jawab semua pihak.

"Mari bersama-sama menjaga keharmonisan dan mencegah masuknya paham-paham radikal yang dapat merusak persatuan bangsa,” katanya.(ANTARA) 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: