Masa Depan Petani Coklat RI Cerah? Baca Tulisan Kuntoro Boga Andri
Indonesia masih impor biji kakao untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang masih sangat besar-Foto: Antara-
Hilirisasi
Hilirisasi kakao merupakan strategi penting untuk meningkatkan nilai tambah dan keberlanjutan industri kakao di Indonesia. Dengan tidak hanya bergantung pada produksi biji kakao mentah, hilirisasi melalui diversifikasi memungkinkan terciptanya produk-produk turunan kakao yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi serta dapat menarik pasar yang lebih luas.
Langkah-langkah diversifikasi dapat mencakup pengembangan berbagai produk olahan kakao seperti cokelat, bubuk kakao, mentega kakao, serta produk inovatif lainnya seperti minuman berbasis kakao, makanan ringan, dan kosmetik berbahan dasar kakao.
Dengan menciptakan rantai nilai yang lebih panjang, diversifikasi agribisnis kakao memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk meningkatkan pendapatan dan memperkuat daya saing produk kakao Indonesia di pasar internasional.
Selain itu, diversifikasi ini juga membantu mengurangi risiko fluktuasi harga biji kakao di pasar global. Ketika permintaan biji kakao mentah mengalami penurunan atau harga global tidak stabil, pelaku agribisnis dapat tetap menjaga pendapatan melalui penjualan produk turunan yang memiliki pasar yang lebih stabil dan beragam.
Untuk mendukung diversifikasi agribisnis kakao, pemerintah dan pihak terkait perlu memberikan dukungan berupa pelatihan, teknologi, serta fasilitas yang memadai bagi petani dan pengusaha.
Selain itu, penguatan infrastruktur dan akses ke pasar internasional juga menjadi faktor penting agar produk olahan kakao Indonesia dapat bersaing dan diterima di pasar global.
Produk olahan kakao berkualitas tinggi memiliki potensi besar untuk diekspor dan memenuhi kebutuhan pasar premium di dunia dan memenangkan hati pasar global yang menghargai produk-produk alami dan bermutu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: