Ada 400 Proyek Transisi Energi di RI, 36 Tahun Lagi Bye-bye Energi Fosil
Ilustrasi operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia-Foto: Dok PLN-
Sebaliknya, kawasan Amerika Latin, Afrika, dan sebagian besar negara di Asia hanya menyumbang 18 persen dari total investasi global, meskipun kawasan-kawasan ini mewakili lebih dari dua pertiga populasi dunia.
Rosan menyebut negara-negara berkembang seperti Indonesia menghadapi tantangan dalam transisi energi, seperti infrastruktur yang belum memadai, kebutuhan investasi awal yang besar, dan terbatasnya akses pembiayaan menjadi beberapa tantangan utama.
Padahal, Pemerintah memproyeksikan Indonesia memiliki potensi energi terbarukan sebesar 3.600 gigawatt dari berbagai sumber daya, tetapi pemanfaatannya masih di bawah 1 persen.
BACA JUGA:Keren! Gedung Baru Kantor Walikota Jambi Gunakan Tenaga Surya
Badan Energi Internasional (IEA) menyebut potensi energi terbarukan di Asia Tenggara sangat besar. IEA memperkirakan bahwa pada 2040, pangsa energi terbarukan dalam pembangkitan listrik di kawasan ini akan meningkat hampir tiga kali lipat, didorong oleh energi surya dan angin.
Sesuai dengan peta jalan yang telah ditetapkan pemerintah, Indonesia berkomitmen untuk tidak membangun pembangkit listrik tenaga batu bara baru dan menghentikan operasional pembangkit listrik tenaga batu bara yang ada secara bertahap mulai 2050.
Meskipun saat ini baru ada beberapa proyek PLTU yang akan segera dihentikan, upaya dekarbonisasi sektor energi perlu dipercepat.
BACA JUGA:Menyingkap Rahasia Dinas ESDM Jambi Bayar Listrik Hemat 50 Persen karena Atap Parkiran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: