>

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumber Baru Pertumbuhan Ekonomi Jambi

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumber Baru Pertumbuhan Ekonomi Jambi

Warsono --

Dalam konteks daerah, khususnya di Jambi timbul pertanyaan, bagaimanakah kondisi dan potensi kepariwisataan di Jambi dalam mendukung perekonomian daerah. Berdasarkan data Indek Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN) tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tercatat indeks kepariwisataan Jambi berada pada peringkat 27 dari 34 provinsi dengan nilai indeks sebesar 3,241. Hal ini menunjukkan upaya untuk meningkatkan kepariwisataan di Jambi oleh seluruh stakeholder terkait masih  perlu terus ditingkatkan agar pariwisata benar-benar bisa menjadi lebih berperan dalam perekonomian Jambi.

Pengembangan kepariwisataan di Jambi tentunya tidak pernah lepas dari aspek pengembangan kepariwisataan yang selama ini ada yakni 3A meliputi Atraksi, Aksesibilitas dan Ameniti, serta ditambahkan 2 aspek lagi terkait Promosi dan Pelaku Usaha atau SDM nya. Dari sisi Atraksi, Jambi memiliki potensi yang sangat luar biasa baik yang bersifat historis dan budaya maupun potensi atraksi yang bersifat nature atau alam. Selain itu dukungan dari sisi ekonomi kreatif juga sangat berkembang di Jambi, khsusnya di bidang fashion yang berkembang pesat di Jambi sehingga dapat mendukung peningkatan potensi atraksi wisata di Jambi.

Salah satu atraksi yang bersifat historis dan bisa menjadi modal utama pengembangan pariwisata di Jambi adalah keberadaan Komplek Candi Muaro Jambi yang merupakan kompleks candi terluas di Asia Tenggara. Keberadaan candi ini tentunya perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menarik wisman maupun wisnus agar berkunjung ke destinasi ini.

Komplek Candi ini memeiliki potensi besar untuk menarik wisatawan Buddhis dari berbagai negara di Asia Tenggara untuk berkunjung, menapaktilasi komplek candi yang konon merupakan pusat Pendidikan Buddhis di masa lampau. 

Berbagai upaya tentunya perlu terus didorong melengkapi aspek atraksi tersebut, salah satunya adalah mendorong adanya storynomic dari candi yang menceritakan keberadaan dan kisah seputar candi dengan bahasa yang mudah dan popular. Dari sisi aksesibilitas perlu dipikirkan peningkatan rute penerbangan ke Jambi dari berbagai daerah yang memiliki kesamaan historis misal dengan Yogyakarta, dimana disekitar kota tersebut terdapat banyak Candi yang sejaman dengan Candi Muaro Jambi sehingga storynomic-nya akan lebih nyambung. Untuk amenitas penataan yang saat ini terus dilakukan oleh pihak Balai di kawasan dengan sangat baik,  perlu juga didukung aspek amenitis di luar Kawasan  misal penataan perparkiran, rest room dan sarana pendukung lainnya yang lebih baik. Strategi yang sama tentunya dapat dilakukan juga untuk destinasi lainnya yang menarik di Jambi, seperti Geopark Merangin maupun Keindahan Alam Kerinci. Pelaksaan aspek 3A tersebut tentunya akan berhasil apabila aspek Promosi dan peningkatan SDM pariwisata juga terus dilakukan sehingga pengembangan pariwisata di Jambi benar-benar dapat dilaksanakan secara komprehensif.

Dari sisi ekonomi kreatif, salah satu upaya yang dapat dikembangkan dan memiliki potensi besar dalam mendukung kepariwisataan di Jambi adalah melalui pengembangan modest fashion, dimana Jambi memiliki talenta-talenta yang luar biasa dalam desainer busana, baik busana yang sifatnya umum maupun busana muslim. Sebagai contoh dalam beberapa penyelenggaran Expo di Jambi keterlibatan desainer-desainer muda dan UMKM terkait wastra Nusantara dari Jambi sangatlah besar. Potensi ini juga terlihat dari realisasi transaksi untuk busana maupun kain yang dipamerkan terjual dengan relative menggembirakan. 

Wujud lain dari besarnya potensi ekraf Jambi diantaranya adalah dalam beberapa kompetisi Festival Ekonomi Syariah yang diadakan secara nasional maupun Wilayah Sumatera, desainer-desainer Jambi menunjukkan prestasi yang luar biasa. Terkahir dalam Festival Syariah di Kepri bulan Mei 2024 ini,  salah satu desainer dari Jambi berhasil menjadi juara 1 kompetisi Indonesia International Modest Fashion Festifal  (IN2MF) dan desainer lainnya terpilih untuk pameran internasional di Luar Negeri. Hal ini menunjukkan betapa besarnya potensi pengembangan ekonomi kreatif di Jambi telah didukung oleh SDM-SDM ekraf yang menjanjikan.

Akhirnya pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai sumber baru  pertumbuhan ekonomi Jambi kiranya dapat berjalan dengan baik, apabila didukung oleh sinergi dan kolaborasi semua pihak terkait.

Peran dari Pemerintah Daerah, Lembaga Pendidikan, Instansi terkait lainnya, Pelaku industri Pariwisata dan Ekraf, serta keterlibatan semua masyarakat dalam bersama-sama memajukan pariwisata dan ekraf menjadi kata kunci keberhasilan Pariwisata sebagai bagian dari penguatan ekonomi Jambi yang kuat, berkelanjutan dan inklusif. 

*)Penulis adalah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jambi (Tulisan Merupakan Pendapat Pribadi Bukan Mewakili Lembaga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: