>

Kasus Ferienjob Mahasiswa Unja ke Jerman Disidik Polda Jambi, Ini Klarifikasi Unja

 Kasus Ferienjob Mahasiswa Unja ke Jerman Disidik Polda Jambi, Ini Klarifikasi Unja

Ilustrasi Universitas Jambi yang kini sedang disorot akibat video 'Enak Yank'-Foto: Indra/GoogleMaps-

Kegiatan ini sebagai program internship internasional bagi mahasiswa Universitas Jambi ke Jerman selama 3 bulan pada Oktober hingga Desember 2023.

Yang pada saat itu diinformasikan bahwa program ini telah diikuti berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Atas dasar penawaran tersebut, lanjutnya, mengingat dalam penawarannya Fereinjob merupakan Program internship internasional bagi mahasiswa, maka Universitas Jambi tertarik untuk mengikuti program ini untuk pertama kali.

‘’Sehubungan dengan hal tersebut maka pada tanggal 9 Juni 2023 ditindaklanjuti dengan nota kesepahaman (MoU) antara Universitas Jambi dan PT. SHB Tentang Penyelenggaraan Program Internship International Bagi Mahasiswa Ke Jerman,’’ jelas Rektor.

Setelah itu, katanya, Universitas Jambi membuka pendaftaran serta melakukan sosialisasi program ini kepada para mahasiswa yang berminat untuk mengikuti program Ferienjob melalui media zoom meeting

Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan teknis pelaksanaan magang dan pekerjaan yang akan dilakukan

Salah satu informasi yang disampaikan adalah magang dan pekerjaan yang akan lebih mengandalkan fisik.

Setelah dilaksanakan seleksi dan serta pemenuhan kelengkapan persyaratan, katanya, maka diputuskan sebanyak 87 mahasiswa dinyatakan memenuhi syarat untuk menjadi peserta magang ke Jerman dan diumumkan secara resmi.

‘’Peserta yang memenuhi syarat pada tanggal 22 September 2023 mengikuti pembekalan tentang kultur dan budaya kerja di Jerman serta dilakukan pelepasan secara resmi. Untuk pembiayaan program magang ini menggunakan biaya mandiri yang ditanggung oleh masing-masing peserta. Dalam hal ini PT. SHB menyediakan dana talangan bagi peserta yang memerlukan dalam bentuk pinjaman. Adapun pengembalian pinjaman tersebut dipotong dari gaji yang didapat,’’ jelasnya.

Pada awal Oktober 2023, tambah rektor, peserta dari Universitas Jambi mulai diberangkatkan ke Jerman secara bertahap.

Setelah beberapa minggu peserta tiba di Jerman, Universitas Jambi mendapat informasi dari Ditjen Dikti bahwa kegiatan magang di Jerman tersebut terindikasi terdapat pelanggaran procedural dan menghimbau perguruan tinggi menghentikan keikutsertaan dalam program tersebut. 

Setelah mendapat kabar tersebut, Universitas Jambi melakukan pemantauan melalui daring kepada para peserta program untuk memantau dan memastikan kondisi mereka di sana.

Hasilnya tidak terdapat kejadian menonjol ataupun persoalan yang ditemukan.

‘’Lalu pada Desember 2023, peserta yang mengikuti magang di Jerman tersebut pulang secara bertahap kembali ke Jambi dalam kondisi sehat,’’ katanya.

Beberapa hari setelah mahasiswa pulang, ujarnya, Universitas Jambi mengumpulkan mahasiswa yang sudah pulang dalam kegiatan sharing session untuk menceritakan bagaimana pengalaman magang di Jerman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: