>

Imlek 2024, Saatnya Menentukan Pilihan Investasi

Imlek 2024, Saatnya Menentukan Pilihan Investasi

Imlek 2024, Saatnya Menentukan Pilihan Investasi--

Biasanya hasil investasi ini berkaitan dengan jangka waktu investasi yang diharapkan. 

Ibarat menanam jagung yang hanya butuh waktu 3 bulan untuk bisa dipanen dibandingkan dengan menanam kelapa sawit yang membutuhkan waktu 5 tahun untuk menikmati hasil panen buahnya. Jika dibandingkan, maka hasil panen kelapa sawit tentu jauh lebih besar dibandingkan hasil panen jagung jika ditanam di luas area yang sama. 

Oleh karena itu, semakin pendek jangka waktu investasi, maka semakin kecil kemungkinan return yang diperoleh, karena investor harus memilih produk-produk yang risiko investasinya lebih rendah. 

Sebaliknya, jika jangka waktu investasi masih panjang, maka peluang untuk mendapatkan return investasi yang besar akan semakin besar pula.

Berikutnya adalah pertumbuhan dari modal yang dialokasikan oleh investor ke produk-produk investasi. 

Sebetulnya hampir sama dengan hasil investasi, jika investor ingin modalnya bertumbuh dengan besar, maka dia bisa memilih untuk berinvestasi langsung untuk membangun bisnis. 

Hanya saja, yang perlu kita perhatikan adalah risikonya. Dengan membangun bisnis mungkin kita akan menghasilkan return yang berlipat ganda dari modal yang ditanam, misalnya seperti membuat usaha butik pakaian, atau membangun brand kosmetik sendiri karena terpukau oleh kesuksesan para influencer di sosial media. 

Akan tetapi, terdapat risiko bisnis yang harus dihadapi jika kita tidak cukup menguasai bisnis tersebut.

Oleh karena itu, jika kita tidak mengusasai investasi langsung, kita bisa memilih investasi portofolio di pasar modal. 

Cukup dengan membeli saham perusahaan atau surat utang korporasi (obligasi), artinya, kita tidak perlu menjadi pengelola namun cukup menjadi pemegang saham atau pemberi pinjaman dalam bentuk surat utang. 

Akan tetapi, tetap saja ada risiko investasi yang harus dihadapi dan harus dipelajari terlebih dahulu. 

Meskipun begitu, risiko yang dirasakan tentunya akan lebih rendah dibandingkan dengan risiko dari membangun bisnis sendiri. 

Jika kita juga belum memiliki waktu untuk mempelajari risiko investasi dari saham dan surat utang, berarti kita harus siap dengan pertumbuhan modal yang lebih terbatas, misalnya dengan membeli reksa dana, menanamkan dana di koin emas, berinvestasi emas online, dan berinvestasi pada produk lain yang lebih mudah dipahami. 

Oleh sebab itu, ingatlah prinsip dalam berinvestasi, “high risk, high return, low risk, low return”. 

Jadi jangan coba-coba untuk berinvestasi pada produk portofolio investasi tanpa mempelajari risikonya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: