Viral Anak Histeris di Mall Jambi Pergoki Ayahnya Berduaan dengan Wanita Idaman Lain, Ini 4 Dampaknya

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Baru-baru ini viral sebuah video yang memperlihatkan seorang anak perempuan menangis histeris di salah satu mall di Kota Jambi.

Tangisan itu diduga karena melihat ayahnya asyik berjalan berduaan dengan Wanita Idaman Lain (WIL) di tempat keramaian.

Anak yang usianya sekilas seperti telah remaja itu terus menangis sambil berteriak memanggil sebutan “papa!”

Namun sayang, keinginannya untuk mendekati sang ayah yang sedang asyik berduaan tak berhasil ia lakukan karena terlanjur dihambat oleh pihak sekuriti mall.

Dari video itu, juga terlihat, sang ayah juga langsung menghindar tak menggubris tangisan anaknya yang histeris dan terus memanggil namanya.

Orangtua selingkuh merupakan kejadian yang amat melukai hati seorang anak.

Bagi sebagian orangtua mungkin menganggap anak belum paham dan belum mengerti, namun sebenarnya, perbuatan selingkuh amat melukai perasaan seorang anak dan berdampak jangka panjang.

Berikut 4 dampak perselingkuhan orangtua terhadap anak seperti dilansir Jambi Ekspres dari Halodoc.

1.Timbul Rasa Iba dan Sakit Hati

Orangtua yang selingkuh dan diselingkuhi biasanya akan mengalami perubahan sikap terhadap pasangan di rumah.

Biasanya mesra, perhatian, bertegor sapa, jika telah ada perselingkuhan akan mengakibatkan hubungan dingin, saling emosi dan juga perubahan sikap lainnya.

Perubahan sikap antara suami dan istri ini akan berdampak pula terhadap perasaan anak. Anak akan merasakan perubahan sikap orangtuanya yang otomatis juga berubah terhadap dirinya.

Saat suami atau istri selingkuh, emosi akan semakin terkuras pada masalah, perhatian kepada anak jadi berkurang, anak juga kadang jadi pelampiasan emosi.

Otomatis perselingkuhan akan membuat perhatian dan waktu untuk anak akan jauh berkurang. Kondisi-kondisi ini kemudian membuat hati anak terluka dan merasa iba hati.

BACA JUGA:Jalan Tol Jambi-Rengat Dilanjutkan, Hutama Karya Sudah Bangun JTTS Sepanjang ±1.030 km, Ini Daftarnya

2. Marah dan Bingung

Tak hanya pasangan yang akan marah saat mengetahui salah satunya selingkuh, namun anak juga akan muncul rasa marah dan benci terhadap orangtuanya yang telah mengkhianati hubungan perkawinan.

Marah tak hanya muncul terhadap orangtua yang selingkuh, terkadang ada juga anak yang marah dengan orangtua yang korban selingkuh, karena menuduh mungkin telah berbuat sesuatu sehingga pasangannya jadi berkhianat.

Kedua orangtua kadang akan jadi sumber kebencian anak korban perselingkuhan orangtua.

BACA JUGA:Diejek Netizen Lemah, Segini Uang Israel Habis Buat Ngebom Gaza Dalam Sebulan Terakhir

Kemudian anak juga akan merasa bingung dengan keadaan yang sedang ia alami. Ia harus menyalahkan siapa, membela siapa, karena keduanya adalah orangtuanya, bagaimana pun pasti ia sama-sama sayangi mereka.

Meski pada akhirnya salah satu akan menjadi pelaku yang salah, namun secara emosional dan genetik, ia tetap menyimpan rasa sayang karena anak ada;lah darah daging orangtuanya.

BACA JUGA:Israel Raja Kurma Dunia Dijual ke 7 Negara Ini, Nomor 6 Sahabat RI

3.Trauma Membekas di Masa Depan

Anak korban perselingkuhan akan mengalami trauma panjang terhadap sebuah hubungan. Di masa depan ia bisa menjadi sosok yang tidak mudah percaya dengan pasangan karena menganggap hal yang dilakukan orangtuanya bisa saja terjadi dalam hunbungannya.

BACA JUGA:Penjaringan Rektor UIN STS Jambi Kembali Dibuka, Cek Syaratnya

Kondisi ini akan membekas lama dan bisa menganggu hubungan relasinya dengan pasangan hidup yang dampaknya malah bisa buruk.

4. Berpotensi Juga Melakukan Perselingkuhan

Journal of Family Issues 2015 memaparkan hasil penelitian psikolog klinis Ana Nogales.

Ana dalam penelitiannya menemukan anak-anak yang orangtuanya tidak setia, berpotensi dua kali lebih mungkin untuk tidak setia.

BACA JUGA:Wow! HK Rilis Peta Jalan Tol Jambi-Rengat Plus Nama Daerah yang Akan Diterabas

Anak yang tumbuh dalam keluarga berselingkuh memiliki dampak jangka panjang. Terutama tentang cara pandangnya terhadap sebuah hubungan romantis dan kemampuan mereka untuk tidak mempercayai pasangan di masa depannya nanti. (*)

Sumber: