Jago Sempoa (JASEM) Makin Asyik Berhitung

Oleh : Mutia Lafrida, S.Pd

Sempoa merupakan singkatan dari Sistem Edukasi Mengoptimalkan Potensi otak anak. Sempoa dikenal sebagai alat hitung kuno untuk membantu perhitungan aritmatika mulai dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian hingga aljabar.

Selain berfungsi sebagai alat hitung, sempoa juga berfungsi sebagai stimulan otak (brain stimulans) membantu menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri. 

Sempoa dikatakan sebagai stimulan penyeimbang otak kanan dan otak kiri karena saat menghitung menggunakan sempoa melibatkan pikiran, ingatan, khayalan serta gerakan tangan.

Keseimbangan otak kiri dan otak kanan sangat diinginkan banyak orang terlebih para orang tua terhadap anaknya.

Karena jika otak kanan dan otak kiri bekerja seimbang maka kinerja otak dapat maksimal dan sangat hebat serta menjadikan anak tersebut brilian.

Anak memiliki kemampuan imajinatif, kreatif, logis, rasional dan analisis secara bersamaan.

Bahasa sederhananya dapat mengambil sebuah keputusan secara logis, cepat dan tepat sehingga harapan keberhasilan atas hidupnya jauh lebih tinggi.

Stimulasi otak (brain stimulans) dengan metode sempoa ini diberi nama “JASEM” atau Jago Sempoa, dengan harapan semua siswa jago berhitung dengan cepat dan menjadi anak yang brilian.

Berhitung dengan sempoa juga termuat dalam buku Pelajaran matematika Kurikulum Merdeka sehingga pada kurikulum Merdeka sempoa menjadi materi pokok yang wajib dipelajari dan dikuasai oleh siswa. 

JASEM dilakukan dikelas 4 setiap Pelajaran matematika di SDN 173/V Tanjung Benanak.

JASEM dilaksanakan di dalam kelas dengan menggunakan proyektor dan sempoa yang kesemua siswa harus memiliki sempoa masing-masing guna mempermudah proses belajar. 

JASEM telah berjalan selama 2 bulan sejak bulan September tahun 2023 di SDN 173/V Tanjung Benanak. Selama 2 bulan ini siswa sudah mampu menjumlah, mengurang, dan mengkalikan jumlah bilangan ratusan hingga ribuan.

Selain itu anak juga lebih menyukai angka dan bilangan serta matematika karena menghitung menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Bukti sempoa dan matematika sudah disenangi siswa dilihat dari respon berbagai siswa seperti “buk, besok Pelajaran matematika lagi aja ya buk” ucap wida. Siswa lain juga mengatakan “ buk, ternyata gampang ya matematika itu” ucap marsha.

Sumber: