Ehm! Wali Kota Jambi dan Bupati Batanghari Kompak Nian, Ada Apa Ya?

Ehm! Wali Kota Jambi dan Bupati Batanghari Kompak Nian, Ada Apa Ya?

Sy Fasha dan Fadhil Arief --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Ada pemandangan menarik di Aula Griya Mayang, Selasa malam (24/10/2023). Wali Kota Jambi Sy Fasha dan Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief terlihat kompak nian.

Ada apa ya? Ternyata ini terkait dengan kesepakatan keduanya untuk membangun kerjasama strategis dalam berbagai aspek penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.


Penandatanganan kerjasama antara Pemerintah Kota Jambi dan Kabupaten Batanghari--

Keduanya juga saling berbagi cerita dalam memimpin daerah. Wali Kota Fasha mengisahkan, tantangan yang ia hadapi saat awal memimpin Kota Jambi. Dimana ketika itu sangat terbatas sumber pendanaan pembangunan bagi Kota Jambi.

Oleh karena itu dirinya berkreasi dan berinovasi untuk membangun Kota Jambi melalui 5 strategi sumber pendanaan, yaitu dana yang bersumber dari APBD, APBN, kerjasama dan bantuan luar negeri melalui negara dan lembaga donor, serta melibatkan partisipasi masyarakat, sebagai potensi sumber pembangunan di Kota Jambi.

Lebih lanjut, Fasha sampaikan bahwa Pemkot Jambi selalu ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan bersama daerah lain.

Karena bagi dirinya saat ini yang terpenting adalah semua daerah di Indonesia harus saling berkolaborasi, bukan untuk berkompetisi, menuju kesetaraan kemajuan bersama.

"Pemkot Jambi siap berbagi pengalaman dan knowledge. Siap bekerjasama dan siap maju bersama daerah lain, terutama bagi daerah yang berbatasan langsung dengan Kota Jambi, yang memiliki benefit mutual, terutama pada penyediaan layanan publik yang lebih efisien jika dikelola bersama.

Tujuan kita pada akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelayanan publik, yang berkualitas. Sudah saatnya semua daerah di Indonesia saling berkolaborasi, bukan berkompetisi," lanjut Fasha.

Ia juga menegaskan pentingnya jalinan kerjasama antar daerah dan pemerintah dengan pihak atau lembaga diluar pemerintah, bagi kemajuan suatu daerah.

Kerjasama daerah baginya adalah sebuah modal utama yang mendorong kemajuan dan pembangunan Kota Jambi.

"Kerjasama daerah merupakan hal yang sangat penting. Sesuai dengan amanat undang-undang, kerjasama daerah ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan daerah, masyarakat dan kualitas pelayanan publik," ujar Fasha.

Kota Jambi pun saat ini tercatat sebagai salah satu daerah di Indonesia yang aktif dan memiliki hubungan kemitraan strategis dengan beberapa negara di dunia.

Sebut saja seperti Singapura, China, Korsel, Denmark, Jerman, India, Malaysia dan Jepang, yang memiliki kemitraan strategis dan komprehensif bagi Kota Jambi.

Kota Jambi juga tercatat aktif dalam beberapa organisasi internasional, seperti UCLG ASPAC, ICLEI, DELGOSEA dan CITYNET.

Senada dengan Wali Kota Fasha, Bupati Fadil Arief juga menyatakan akan terus membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak untuk kemajuan daerah yang dipimpinnya saat ini.

Terlebih saat pertama kali memimpin Batang Hari, dirinya dihadapkan pada tantangan pandemi Covid-19 yang mengakibatkan perlambatan pembangunan di semua daerah.

"Kami akan terus pro-aktif membuka peluang kerjasama dengan Kota Jambi dalam berbagai aspek, sehingga akan menguntungkan Batang Hari kedepannya. Terutama kami tertarik dalam hal digitalisasi dan kerjasama luar negeri," ujar Bupati Batanghari tersebut.

Adapun kesepakatan dua kepala daerah ini nantinya akan dilanjutkan dengan perjanjian kerjasama antar perangkat daerah, maupun stakeholder lainnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kerjasama Kota Jambi, Mohd. Andri Al Varabi jelaskan bahwa Kota Jambi, menganut sistem Kerjasama Satu Pintu (One Gate Collaboration) yang membawa Kota Jambi masuk dalam jajaran daerah yang produktif dalam melaksanakan kerjasama antar daerah dan dengan pihak-lembaga diluar pemerintah, baik didalam maupun luar negeri.

Kerjasama Satu Pintu (One Gate Collaboration) juga berperan menjamin kualitas kerjasama daerah dari sisi kesesuaian regulasi serta manfaat, dalam perspektif para ahli yang tergabung dalam Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKSSD) Kota Jambi.

"Manfaat sistem ini dirasakan oleh Pemkot Jambi saat didera lonjakan inflasi tinggi pada pertengahan tahun 2022 lalu. Saat itu, Pemkot Jambi mengambil berbagai langkah kongrit upaya penanganan inflasi, dimana salah satunya adalah membangun inisiasi kerjasama dengan sembilan daerah penghasil komoditas pangan pengungkit inflasi di Kota Jambi. Hasilnya, berjalan tiga bulan kemudian Kota Jambi sukses menstabilkan kondisi inflasi dan saat ini menjadi daerah dengan inflasi terendah di Indonesia," ujar Andri.

Berkat kebijakan Kerjasama Satu Pintu (One Gate Collaboration) pula, jumlah kerjasama dengan berbagai pihak oleh Pemerintah Kota Jambi mengalami trend peningkatan secara signifikan setiap tahunnya.

Dalam kurun waktu tahun 2015 hingga saat ini, Kota Jambi telah melaksanakan perjanjian kerjasama sebanyak 204 perjanjian, baik dalam negeri maupun luar negeri.

"Bahkan pada tahun 2023 Pemkot Jambi telah melebihi target dalam mencapai kerjasama sebanyak 173% dari target yang ditetapkan tahun ini," singkat Kabag Kerjasama Setda Kota Jambi itu.

Eksistensi kerjasama Pemerintah Kota Jambi dalam kancah pergaulan Internasional juga tidak perlu diragukan lagi. Hal itu menurutnya tidak terlepas dari kerja keras jajaran Pemerintah Kota Jambi yang dimotori Wali Kota Jambi Syarif Fasha dengan konsep "outward looking policy".

Adanya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah dapat bekerjasama dengan daerah lain, pihak ketiga, maupun lembaga dan pemerintah luar negeri.

Kesempatan ini pun tidak disiakan oleh jajaran Pemerintah Kota Jambi untuk berkreasi dan berinovasi bagi kemajuan Kota Jambi. (hfz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: