>

Diduga Oknum Paspampres Culik dan Aniaya Pemuda Aceh Hingga Tewas

Diduga Oknum Paspampres Culik dan Aniaya Pemuda Aceh Hingga Tewas

Praka RM (Riswandi Manik), Oknum Paspampres yang diduga culik dan aniaya pemuda Aceh hingga tewas-Tangkapan Layar serambinews.com-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) berinisial Praka RM resmi jadi tersangka, ia diduga menculik dan aniaya pemuda Aceh hingga tewas.

Korbannya adalah Imam Masykur usia 25 tahun warga Bireuen, Aceh.

Tak sendiri, Praka RM yang merupakan anggota TNI diduga melakukan kejahatan ini bersama dua anggota TNI lainnya namun bukan paspampres

Polisi Militer Kodam Jaya Jayakarta (Pomdam Jaya) telah menetapkan Praka RM dan dua anggota TNI lainnya total tiga orang menjadi tersangka.

"TNI semuanya, satu yang dari Paspampres yang lain bukan," ujar Danpomdam Jaya, Kolonel Ckm Irsyad Hamdie Bey Anwar Senin (28/8), dilansir dari jawapos.com.
 
Sebelumnya, korban Imam Masykur dilaporkan keluarganya meninggal dunia karena diculik dan dianiaya oleh sejumlah oknum dari militer.

Kejadian ini juga diunggah oleh media sosial X atau dulu dikenal Twitter dengan nama akun @Aceh.

Akun itu menjelaskan, korban awalnya menghilang diduga diculik 12 Agustus di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Tak lama berselang hilang, korban masih sempat menghubungi keluarganya dan mengaku sedang dianiaya oleh pelaku.

Kepada keluarganya, korban mengaku sudah dijemput secara paksa.

Sadisnya lagi, pelaku malah ikut mengirimkan video penyiksaan kepada keluarga.
 
Dalam video yang dikirim menunjukkan adegan korban dipukul berulang kali di bagian punggung menggunakan benda tumpul.

Sembari itu, pelaku juga mengancam pihak keluarga korban untuk mau mengirimkan uang senilai Rp50 Juta sebagai tebusan dengan cara ditransfer.

Ancamannya, jika uang tak dikirim maka korban akan dihabisi nyawanya dan mayatnya dibuang ke sungai.
 
Video itu sangat sadis, diperlihatkan pula bagian punggung korban yang berdarah dan dipenuhi luka-luka.

Kemudian, korban masih sempat menghubungi temannya melalui sambungan telpon minta bantu dipinjamkan uang Rp50 Juta karena sudah tak tahan lagi disiksa.

Setelah video diterima keluarga, kemudian korban tak lagi bisa dihubungi, ponselnya mati.

Keluarga yang panik kemudian tanggal 14 Agustus membuat laporan ke Polda Metro Jaya.

Setelah membuat laporan, keluarga tak juga mendapat info perkembangan kondisi korban Imam Masykur.

Akhirnya 24 Agustus keluarga mendatangi RSPAD Jakarta Pusat, diminta menjemput Imam Masykur yang telah meninggal dunia.

Masih berdasar unggahan Twitter @Aceh,  Praka RM disebut-sebut berdinas di kesatuan Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.

BACA JUGA:Detik-detik Inang Deli Serdang Lempar Sendal ke Jokowi

BACA JUGA:Fenomenal! Sumbar Punya Pulau yang Airnya Bisa Terbelah

"Dia melakukan aksi penculikan dan penganiayaan bersama dua temannya," tulis keterangan akun itu.

Komandan Pomdam Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdue Bey Anwar mengatakan kini tim Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan.  Praka RM saat ini juga telah ditahan. (dpc)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: