Demokrat: Jangan Bangun IKN Demi Ngejar Upacara HUT RI Tahun 2024

Demokrat: Jangan Bangun IKN Demi Ngejar Upacara HUT RI Tahun 2024

Presiden Jokowi saat kunjungan ke IKN Februari 2023 lalu-Foto: Biro Pers Istana Presiden-

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Fraksi Partai Demokrat DPR RI mengkritik anggaran IKN agar jangan untuk mengejar hal yang seremonial belaka, seperti upacara HUT Kemerdekaan tahun 2024.

 

Hal ini terungkap dalam pandangan Fraksi yang disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI Suhardi Duka. Kritikan ini ia sampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-2 tentang Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi atas RAPBN 2024 serta Nota Keuangan. 

 

Suhardi  mengatakan anggaran untuk IKN dalam Rancangan APBN 2024 itu sangat kontras dengan anggaran yang disediakan pemerintah untuk pembangunan dan pemerataan daerah lainnya.

 

 

"Jangan sampai pembangunan hanya mengejar hal yang bersifat seremonial saja, seperti upacara bendera di IKN tahun depan," kata Suhardi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8/2023), dikutip dari situs resmi www.dpr.go.id.

 

Dia mengatakan pembangunan harus mengedepankan aspek kualitas. Perencanaan dan prosedur pembangunan, kata dia, harus diutamakan. Dia mengatakan jangan sampai pembangunan ini berakhir dengan kualitas buruk hanya karena mengejar target penyelesaian.

 

"Kita lihat contoh lainnya yaitu Jalan Tol Trans Sumatera yang kualitasnya jauh dari harapan," kata dia.

 

Lebih lanjut, Suhardi menyambut baik atas diakomodasinya usulan-usulan FPD dalam RAPBN 2024, salah satunya adalah untuk menaikkan gaji ASN/TNI/Polri.

Namun, ia sangat berharap kebijakan murni bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ASN/TNI/Polri, bukan hanya sekedar sebuah kebijakan yang bersifat populis karena memasuki tahun politik.

 

Selain itu, Suhardi juga menyinggung program food estate, ia menilai program tersebut perlu dikaji kembali efektivitasnya dan dampaknya terhadap keseimbangan alam.

"Anggaran untuk kedaulatan pangan perlu angka yang besar, sehingga perlu dilihat dari kaca mata ekonomi hijau, jangan sampai bertolak belakang dengan cita-cita Tujuan Pembangunan Berkelanjutan" atau disebut SDGs," terangnya.

 

Selanjutnya, untuk mengejar ketahanan pangan, Pemerintah perlu memperbaiki infrastruktur pangan yang mendukung sektor pertanian, seperti irigasi, tata kelola pupuk, mata rantai penjualan produk pertanian serta infrastruktur jalan yang menghubungkan perdesaan dengan jalan-jalan utama, termasuk jalan tol. 

 

"Di tengah ancaman krisis pangan, Pemerintah perlu menjaga pasokan pupuk untuk memperkuat industri pasok pangan, sehingga diperlukan tambahan alokasi anggaran untuk perluasan komoditas pangan unggulan, seperti beras, gula, garam dan lainnya.

Selain itu, diperlukan juga anggaran untuk distribusi monitoring rantai minyak mentah yang beredar di pasar," ungkapnya. (*)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: