Terpangkas 35 Menit, Kolom Fly Over Tol Padang-Sicincin Sudah Tegak di Antara Rel Kereta Api Nagari Buayan

Terpangkas 35 Menit, Kolom Fly Over Tol Padang-Sicincin Sudah Tegak di Antara Rel Kereta Api Nagari Buayan

Kolom fly over Tol Padang-Sicincin di Nagari Buayan Lubuk Alung akan menyalib rel kereta api-Foto: Tangkap Layar Youtube Minang Yes-

PADANG, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Tahun 2024 perjalanan PadangSicincin yang biasanya menghabiskan durasi 1 jam kadang lebih akibat macet, maka dengan naik Tol Padang-Sicincin waktu tempuh akan terpangkas 35 menit menjadi 25 menit saja.

Ya, Tol Padang-Sicincin yang panjangnya 36,6 kilometer, jika ditempuh dengan kecepatan standar 80 Kilometer per jam, maka tak sampai 30 menit pengendara sudah bisa sampai di Sicincin, bebas hambatan dan anti macet pula.
 
Tol yang ditarget rampung bulan Juni 2024 ini akan membawa perubahan besar pada manajemen arus lalu lintas di Sumatera Barat khususnya dari Padang menuju daerah arah Bukittinggi, pun sebaliknya.
 
Tol ini juga akan mengurai kemacetan yang sering terjadi di jalan lintas Sumatera Padang Sicincin selama ini.

Perjalanan 25 menit tentunya akan memberi dampak luar biasa bagi Sumbar nantinya, dampak ekonomi yang pasti.

Satu yang akan membuat Sumbar makin eksis adalah dalam dunia pariwisata. Bukittinggi yang populer wisatanya juga akan mudah dikunjungi dari Kota Padang.

Menarik, progres pembangunan Tol Padang-Sicincin juga terus menggembirakan.

Pantauan pekerjaan di lapangan, melalui akun Youtube Minang Yes, Jambi Ekspres melihat jembatan layang atau fly over di Nagari Buayan Lubuk Alung sebentar lagi akan segera tersambung.

Melihat posisi kolom jembatan yang kini telah gagah tegak di antara rel kereta api Nagari Buayan Lubuk Alung, bisa dipastikan bahwa fly over ini nantinya akan menyalip rel kereta api di KM 13 Tol Padang-Sicincin.

Sangat cantik pula, saat admin Minang Yes mengambil video kolom jembatan layang di Nagari Buayan Lubuk Alung ini, sedang lewat pula kereta api milik KAI di lokasi.

Langsung bisa terbayang, nanti pengendara yang beruntung, sedang melewati jalan tol akan bisa berselisih saling menyalib dengan kereta api, kendaraan berada di atas tol, kereta api ada di bawahnya.

Tol Padang-Sicincin memang beririsan dengan beberapa jalur rel kereta api. Ada yang saling menyalib ada juga yang nanti saling berdampingan.

Sumatera Barat memiliki rel kereta api yang cukup Panjang di Pulau Sumatera.

Belanda pernah membangun jalur rel kereta api sepanjang 300 kilometer di Sumbar dan 200an kilometernya kini mati suri, tidak berfungsi.

Namun Tol Padang-Sicincin nanti akan banyak terkait dengan rel kereta api yang aktif. Khususnya rel kereta api yang rutin melakukan pemberangkatan rute Padang-Pariaman.

Rute itu juga sudah diperpanjang menjadi Pauh Lima Padang -Naras Pariaman, dan Pulau Air-Padang.
 
KAI juga telah mengaktifkan KA Bandara dan rute Padang-Kayu Tanam dan jalur kereta api Sawahlunto-Muaro Kalaban.

Jadi tak heran mengapa nantinya Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Sumbar akan banyak beririsan dengan rel kereta api.

Sumbar dan kereta api memang tak terpisahkan. Sejak Maret 1891, seorang insinyur tambang bernama Ijzerman memulai survey trayek sepanjang 300 KM jalur kereta api dari Muaro Kalaban menuju Pantai Timur yang kini kawasan Teluk Bayur.
 
Saat itu rel dibuat dalam rangka membangun jaringan lalu lintas alternatif untuk pengangkutan batubara Ombilin keluar dari Sawahlunto.
 
Proyek pembangunan rel kereta api Sumbar kemudian dibangun secara bertahap.

Dalam kurun waktu 22 tahun, Belanda akhirnya berhasil menyelesaikan jalur rel kereta api di Sumbar.

Kehadiran jalur JTTS tentu akan menambah lengkap Sumbar dalam urusan jalur transportasi, Sumbar memiliki banyak jalan alternatif nantinya.

Akan membuat Sumbar semakin maju bahkan bisa semakin hebat siap menyaingi provinsi hebat lain yang ada di Indonesia. (dpc)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: