Zidan yang Tewas di Tangan Seniornya di UI Anak ‘Lucky’ Lulus Prodi Langka Hanya 2 di Indonesia
Muhammad Naufal Zidan (MNZ) mahasiswa UI yang dibunuh oleh seniornya, AAB atau Altafasalya Ardnika Basya. -Foto: Tangkap Layar Instagram mnzidan-
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Muhammad Naufal Zidan (MNZ) yang tewas di tangan seniornya di Universitas Indonesia (UI) disebut teman sekolahnya sebagai anak yang lucky atau beruntung karena lulus di program studi (prodi) langka di Indonesia.
Saat kejadian naas itu, Zidan berstatus sebagai mahasiswa di Program Studi Sastra Rusia pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI.
Jurusan Sastra Rusia merupakan salah satu prodi yang langka di Indonesia. Hasil penelusuran Jambi Ekspres, tercatat sejauh ini hanya ada dua perguruan tinggi negeri yang membuka prodi ini, yaitu di Universitas Indonesia dan Universitas Padjadjaran.
Mengutip dari laman resmi UI, Prodi Sastra Rusia ini memiliki visi mengembangkan ilmu pengetahuan yang mengintegrasikan pengajaran dan riset mengenai Rusia dan Slavia untuk kemajuan kebudayaan dan kemanusiaan.
Alumni Sastra Rusia UI ditarget mampu berkomunikasi Bahasa Rusia secara efektif, baik lisan maupun tulisan dalam level Upper Intermediate (B1-CEFR).
Lulusan Program Studi Rusia UI juga akan mampu adaptif terhadap berbagai gejala budaya di wilayah rumpun bangsa Rusia dan Slavia.
Mampu mengadopsi dan terlibat dalam kemajuan teknologi informasi dalam memahami berbagai gejala budaya di wilayah rumpun bangsa Rusia dan Slavia.
“Zidan so lucky, dia lulus jurusan yang langka di Indonesia, dan bikin heboh sekolah karena satu-satunya anak yang ketrima di UI melalui jalur SNMPTN Angkatan 2022, usianya sekarang sama dengan aku, kira-kira 19 tahun,” ujar salah satu teman sekolah Zidan melalui saluran percakapan pribadi di akun Instagram.
Zidan di sekolahnya di SMA Negeri 1 Probolinggo, Jawa Timur juga terkenal pintar, bahkan ia menyelesaikan sekolahnya hanya dua tahun, karena mengikuti program kelas akselerasi.
Jika kini Zidan mengambil prodi Sastra Rusia, itu juga dirasa teman-temannya sangat pantas karena ia juga telah menguasai Bahasa Inggris dengan baik sejak duduk di bangku sekolah.
Namun sayang, masa depan Zidan yang cerah harus terhenti di tangan seniornya sendiri.
Sebuah kejadian naas telah menimpa Zidan, ia dibunuh oleh kakak seniornya di UI pada Rabu (2/8) lalu.
Pelakunya bernama Altafasalya Ardnika Basya (AAB). AAB mengaku telah membunuh Zidan, mencuri barang-barang pribadi Zidan mulai dari iPhone, MacBook dan dompet.
Berencana menjual barang-barang itu, namun AAB urung melakukannya karena Zidan hadir dalam mimpinya.
AAB mimpi dibunuh oleh korban dan dalam mimpi itu proses pembunuhan terhadap dirinya disaksikan pula oleh banyak orang.
Kemudian ia juga mimpi ditangkap, dan tak menyangka jika akhirnya benar-benar ditangkap.
AAB juga menceritakan awal mulanya ia terjerat dengan utang hingga nekad membunuh korban.
Selama ini ia telah coba-coba ikut investasi Crypto lalu mengalami kerugian yang cukup besar mencapai Rp80 Juta.
Kemudian ia juga terjerat dengan beberapa pinjaman online atau pinjol sebesar Rp15 Juta.
BACA JUGA:Zidan Pernah Pamer iPhone dan MacBook Sebelum Dibunuh Seniornya di UI, ‘Kini Aku Kehilangan Dirimu’
Masalah yang ia hadapi itu membuatnya kalap, karena pada dasarnya ia tak pernah ada masalah dengan korban dan korban juga tak ada masalah dengannya.
Karena terjerat utang dan kerugian yang tidak sedikit serta rasa putus asa, itu yang mendasari ia berani menghabisi nyawa korban.
"Saya sudah hopeless, jadi saya coba berbagai cara dan cara ini terakhir," ujar AAB memelas.
Kematiannya heboh bermula dari penemuan mayat MNZ di sebuah kamar kos, di kolong tempat tidur, dalam kondisi terbungkus plastik pada Jumat (4/8) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kondisi jenazah banyak tusukan di beberapa bagian tubuh. Jejak tusukan bersumber dari pisau lipat milik pelaku. Kosan itu berada di Kukusan Beji daerah Depok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: