Tol Pekanbaru-Padang dan Pekanbaru-Dumai Mulai Dinilai, Duh Banyak Juga Catatannya, Masih Aman?

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Tol Pekanbaru-Padang mulai dinilai. Penilaian dilakukan Kementerian PUPR melibatkan tim penilai khusus guna memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna tol. Al hasil, banyak juga catatannya.

 

Penilaian dilakukan di ruas Tol Pekanbaru-Padang yang sudah beroperasi, yaitu Tol Pekanbaru - Dumai sepanjang 131 Km dan tol Pekanbaru - Padang seksi Pekanbaru - Bangkinang sepanjang 40 Km.

 

Penilaian dilakukan tim penilai selama tiga hari, Rabu hingga Jumat, 12 hingga 14 Juli 2023

Penilaian jalan tol Pekanbaru-Dumai dan Tol Pekanbaru-Padang dilakukan untuk tiga sektor.

 

Pertama pada main road yang sudah beroperasi penuh, kedua main road yang masih dalam tahap konstruksi dan ketiga pada Tempat Istirahat Pelayanan (TIP) atau rest area yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan.

 

Al hasil, terdapat beberapa coretan dan catatan dari hasil penilaian ini. Penting karena hasil coretan akan menjadi masukan bagi pemerintah maupun pengelola tol. Berikut beberapa catatan tim penilai:

 

1. Usung Karakter Keanekaragaman Hayati

 

Tol Pekanbaru-Padang dianjurkan mengusung karakter keanekaragaman hayati.

 

Karakter keanekaragaman hayati salah satu contohnya adalah terowongan gajah yang terdapat di Jalan Tol Pekanbaru - Dumai dimana telah memiliki identitas dan daya tarik tersendiri.

 

“Karakter terowongan gajah ini bisa diangkat oleh ruas Jalan Tol Pekanbaru - Dumai yang merupakan jalan tol di Indonesia satu-satunya yang memiliki terowongan gajah. Hal ini dapat dikemas dengan karakter sehingga identitas keanekaragaman hayati itu bisa melekat di ruas ini,” ujar Sudirman selaku Narasumber Penilai Tata Lingkungan, dikutip Jambi Ekspres dari keterangan resmi BPJT.

 

Karakter ini tetap harus diperhatikan nilai keindahannya karena salah satu poin tol berkarakter adalah landscapenya tetap indah dan nyaman dipandang dari segala segi aspek.

 

Tol Pekanbaru - Dumai memiliki 5 terowongan gajah yang berada di Km 61, Km 69, Km 71, dan Km 74 yang berdekatan dengan Suaka Margasatwa Balai Raja.

 

Kehadiran terowongan ini memungkinkan kawanan gajah dapat berpindah dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan komitmen Pemerintah untuk terus menjaga keanekaragaman hayati tanpa mengganggu habitat gajah.

 

Terowongan ini juga telah dilengkapi landscape berisikan berbagai jenis tanaman-tanaman yang diminati gajah.

 

2. Gerbang Harus Menarik Beda dengan Jalan Nasional

 

Diharapkan kedepannya jalan tol ini dapat meningkatkan sesuatu yang menarik di main entrance atau gerbang utama, agar bisa membedakan mana jalan nasional dan mana jalan tol.

Sumber: