Kepala BNPB: Titik Hotspot di Provinsi Jambi 490, Jadi Prioritas Utama Karhutla

 Kepala BNPB: Titik Hotspot di Provinsi Jambi 490, Jadi Prioritas Utama Karhutla

ilustrasi karhutla--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia Letjen TNI Suharyanto memimpin langsung Rakor Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Jambi Tahun 2023, Selasa (18/7).

Bersama Gubernur Jambi Al Haris ia memimpin rapat agar tak terjadi lagi kebakaran hebat seperti di Jambi pada siklus 4 tahunan ini.

Letjen TNI Suharyanto mewanti-wanti agar tidak terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Jambi dan sekitarnya, seperti kebakaran yang terjadi tahun 2015 lalu sehingga menyebabkan kabut asap tidak hanya di Indonesia, tapi hingga ke Malaysia dan Singapura.

Oleh sebab itu, ia sengaja turun ke Jambi melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jambi dan stokholder terkait untuk memastikan kesiapan dan kesiapsiagaan daerah dalam rangka menghadapi fenomena El Nino 2023.

“(Ke Jambi Rapat Koordinasi) Untuk memastikan kesiapan dan kesiapsiagaan daerah dalam rangka menghadapi fenomena el nino 2023. Prediksi BMKG musim panas tahun ini lebih panjang dan lebih besar dari sebelumnya 2021 dan 2022, potensi dari ini adalah kebakaran hutan,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto usai Rakor Karhutla di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Selasa (18/7) malam.

Suharyanto mengatakan provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi prioritas penanganan Karhutla. Jenderal bintang tiga ini sangat mengapresiasi kesiapan pemerintah provinsi Jambi dan stokholder terkait.

“Karena lahan di provinsi Jambi sebagian besar gambut. Kita tidak mau kejadian tahun 2015 terulang lagi, sehingga kami melakukan rapat koordinasi, tenyata kesiapan pemerintah provinsi Jambi dibantu TNI dan Polri dan semua stokholder terkait cukup bagus, terbukti sampai hari ini tidak banyak api yang besar walau ada sport-sport bisa teratasi,” ujarnya.

BNPB, lanjutan Letjen TNI Suharyanto juga membantu peralatan operasi darat untuk satgas penanganan Karhutla di Jambi. “PNPB membantu operasi darat dan peralatan yang bisa digunakan oleh pasukan darat dalam rangka pencegahan memadamkan api yang masih kecil dan apa bila perlukan kita mensiagakan operasi udara,” katanya.

Suharyanto juga menuturkan, dalam satu bulan terakhir Provinsi Jambi memiliki total 490 hotspot.

“Dalam kurun waktu satu bulan, Jambi memiliki sebanyak 490 titik panas, dan titik panas terbanyak berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat,” tuturnya.

Lebih lanjut Letjen. TNI. Suharyanto berpesan kepada seluruh Kepala BPBD Kabupaten/Kota se- Provinsi Jambi untuk terus bergerak secara masif.

“Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) harus dilakukan secara masif, ini bertujuan guna mempersiapkan cadangan persediaan air,” pesan Suharyanto.

Pada kesempatan ini, Kepala BNPB juga menyerahkan bantuan alat berupa mesin pompa, nozzle, selang, flexible tank dengan kapasitas 5.000 L serta perlengkapan APD guna mendukung operasi melalui jalur darat.

Kepala BNPB juga mengungkapkan, saat ini BNPB telah menyediakan pesawat helikopter sebanyak 6 unit guna membantu penanganan karhutla melalui jalur udara. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: