251 Titik Panas di Tanjabbar, TNBS Tanjabtim Rawan Karhutla

 251 Titik Panas di Tanjabbar, TNBS Tanjabtim Rawan Karhutla

ilustrasi karhutla--

Selain flora dan fauna yang terancam perkembangannya, kawasan TNBS yang merupakan vegetasi gambut atau memiliki topologi gambut yang ditumbuhi tanaman mangrove juga terancam.

Untuk itu, masyarakat setempat yang berada dekat dengan kawasan TNBS untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar yang dapat berdampak kepada makhluk hidup dan tumbuhan yang ada di TNBS.

"Mengingat di sana (TNBS) merupakan areal vegetasi gambut yang cukup luas, sehingga mudah terbakar ditengah kondisi cuaca panas," tukasnya.

Tiga Pos Didirikan

Sementara itu, Pemkab Muaro Jambi melakukan antisipasi terjadi musibah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada musim kemarau. Hal ini mengingat Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu daerah yang rawan terjadinya Karhutla pada musim kemarau.

Untuk mencegah terjadinya kebakaran, tim Satgas Karhutla mendirikan tiga pos yang tersebar di tiga titik di Muaro Jambi. Hal ini disampaikan oleh Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Muaro Jambi, Anari.  

 "Pada musim kemarau tahun ini, tim Satgas Provinsi Jambi bersama tim Satgas Kabupaten Muaro Jambi mendirikan tiga pos pencegahan Karhutla yang tersebar di dua kecamatan," katanya.

Kedua kecamatan itu yakni kecamatan Sungai Gelam dan dua pos lagi berada di Kecamatan Kumpeh yakni di Desa Sponjen dan Betung. Menurutnya, pos didirikan berada pada daerah yang rawan kebakaran baik itu hutan maupun lahan.

"Pos Karhutla ini akan berlangsung selama dua bulan yakni terhitung pada bulan Juli hingga Agustus mendatang," ungkapnya.

Ini mengingat pada bulan tersebut diprediksi intensitas curah hujan di wilayah Muaro Jambi mengalami penurunan. "Petugas yang diterjunkan di masing-masing pos terdiri dari TNI, Polri, BPBD dan intansi terkiat lainnya," jelasnya.

Selain melakukan patroli untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan, puluhan personil yang diterjunkan di pos Karhutla juga mensosialisasikan kepada masyarakat setempat agar tidak melakukan pembakaran lahan maupun hutan.

"Hingga di awal bulan Juli tahun 2023, setidaknya sudah ada dua titik lahan yang terbakar yakni di Kecamatan Mestong dan Kumpeh. Namun sampai saat ini pihak BPBD Muaro Jambi belum dapat memastikan penyebab kebakaran dan berapa luas yang terbakar," tukasnya. (lan/wan/ant)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: