Sudah Idul Adha Nasib 20 Pemuda Jambi yang Ditahan di Malaysia Masih Ngambang, KBRI Sempat Datang

   Sudah Idul Adha Nasib 20 Pemuda Jambi yang Ditahan di Malaysia Masih Ngambang, KBRI Sempat Datang

Foto kondisi pemuda Jambi yang ditahan di Malaysia -Foto: ist/Jambi Ekspres-

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Sejak ditahan sebelum Idul Fitri 2023 lalu dan kini sudah Idul Adha, nasib 20 pemuda Jambi, korban tindak pidana perdagangan orang yang dijadikan operator judi online di Malaysia masih ngambang.

Para orangtua 20 pemuda Jambi ini masih tak mendapat kabar kapan anak-anak mereka bisa kembali pulang ke Indonesia.

Salah satu orangtua mengatakan, mereka hanya mendapat informasi bahwa anak-anak mereka sempat dikunjungi tim dari KBRI untuk Malaysia sehari setelah kunjungan Jokowi di Malaysia pada 8 Juni 2023 lalu.

“Kami berterimakasih mungkin ini berkat dorongan Gubernur Jambi bekerjasama dengan KBRI di Malaysia makanya anak-anak kami akhirnya dikunjungi, hanya saja sejak saat itu, kami tak tahu lagi perkembangan tentang anak-anak kami,” ujar salah satu perwakilan orangtua yang enggan menyebutkan namanya kepada Jambi Ekspres Rabu (28/6).

Pihak KBRI juga tak memberikan informasi kapan 20 pemuda Jambi itu bisa dipulangkan ke Indonesia. Saat kunjungan, mereka mengecek kondisi anak-anak.

Para orangtua sempat mendapat foto kondisi anak-anak yang sedang berada di safe house tempat mereka ditahan di Malaka Malaysia.

“Hanya sebatas melihat sebuah foto, setelah itu kami tak tahu lagi nasib mereka, tak tahu kapan mereka pulang, terlihat mereka sekarang kurus,” lanjut orangtua lainnya dalam isak tangis.

Para orangtua ini berharap, Gubernur Jambi bisa membantu proses kepulangan anak-anak mereka secepat mungkin karena bagaimanapun anak-anak mereka adalah korban penipuan agency tenaga kerja dan ingin segera berkumpul dengan keluarga.

Sebelumnya 20 pemuda Jambi ini telah ditahan di Malaysia. Penahanan mereka menyusul terbongkarnya markas judi online di negeri jiran itu.

Saat berangkat ke Malaysia 20 Pemuda Jambi ini menurut keterangan para orangtua, dijanjikan bekerja sebagai marketing.

Mereka berangkat dalam dua gelombang, ada yang berangkat pada Desember 2022 dan sebagian berangkat Januari 2023.

Semua biaya juga ditanggung oleh pihak agency yang membawa mereka. Mulai dari biaya pembuatan paspor hingga ongkos, makan dan penginapan.

“Mereka berangkat melalui Jakarta, kemudian langsung ke Malaysia, mereka katanya bekerja di Penang,” ujar salah satu orangtua yang enggan disebutkan namanya saat ditemui Jambi Ekspres di Rumah Dinas Gubernur Jambi pada Selasa (23/5).

Awal bekerja di Malaysia, 20 pemuda Jambi ini masih rajin menelpon keluarganya di Jambi dan juga masih sering video call.

Hingga akhirnya, pada Maret 2023, sebelum Ramadhan, terjadi penggerebekan, lalu semuanya ditahan oleh kepolisian Malaysia. “Sejak saat itu kami kehilangan kontak,” lanjutnya lagi.

Karena tak pernah mendapat kabar resmi soal status penahanan anak mereka dan belum pernah dihubungi KBRI maupun pemerintah, kemudian perwakilan orangtua ini mendatangi Gubernur Jambi Al Haris di rumah dinasnya pada Selasa (23/2).

Kepada wartawan, Al Haris mengatakan ia sudah melakukan komunikasi beberapa kali dengan pihak KBRI, pertama saat bersama perwakilan orangtua di rumah dinas melalui sambungan telepon Selasa (24/5) dan kedua melalui pesan Whatsapp.

Hingga Rabu (25/5), semua pemuda Jambi itu kata Al Haris berada dalam keadaan sehat dan masih berada di safe house Melaka dan Kuala Lumpur di bawah pengawasan pihak kepolisian negara Malaysia.

Menurut KBRI, masih kata Al Haris, semua anak-anak Jambi itu masih menjalani masa penahanan dalam rangka menjadi saksi dan dimintai keterangan oleh penyidik Malaysia, bukan sebagai tersangka.

Kata Al Haris, KBRI dan Pemprov akan terus mengawasi kondisi warga Jambi di sana dan berupaya agar mereka tidak terjerat kasus pidana namun hanya terkait Pasal Keimigrasian dan diharapkan bisa dideportasi sesegera mungkin untuk kembali ke Indonesia.

Meski demikian, ia mengaku masih akan terus menunggu kabar terbaru dari KBRI karena pihak KBRI lah yang akan melakukan upaya penyelamatan bagi 20 pemuda Jambi itu, termasuk beberapa WNI lainnya dari kota lain yang ikut menjadi korban. (dpc/aba)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: