Heboh Istri Selingkuh, Pantaskah Suami Mempertahankannya? Ini Kata Buya Yahya
Ilustrasi pasangan suami istri-Foto: Instagram-
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Heboh pemberitaan soal tuduhan istri Rendy Kjaernett yang menyebut suaminya berselingkuh dengan istri orang bernama Syahnaz dan suami sang perempuan Jeje masih tetap bersikap tenang.
Fenomen istri selingkuh ini membuat banyak orang bertanya-tanya, dalam Islam, pantaskah seorang suami mempertahankan istri yang selingkuh? Pun sebaliknya, pantaskan istri mempertahankan suami yang jelas-jelas berkhianat?
Lantas apa yang harus saya dilakukan? Buya Yahya, dalam youtube channel Al Bahjah TV mengatakan, Kalau ada orang yang punya pasangan berzina, bisa jadi dia kepeleset.
“Jika memang hati masih kuat untuk mendidik dia, lebih bagus jangan dilepas,” ujar Buya Yahya.
Sakit hati? Tentu saja iya sakit hati, bagaimanapun pernah ada cinta dan ada hati yang kemudian dikhianati.
“Makanya harus ada komitmen baru, kesempatan baru, mendidik lebih bagus,” lanjut Buya Yahya.
Lantas pasangan seperti apa yang pantas dipertahankan? Kata Buya Yahya yaitu pasangan yang memiliki rasa penyesalan dan rasa ingin bertobat.
“Jika pasangan tidak ada penyesalan lebih baik tidak dilanjutkan. Tapi jika ada penyesalan, sambutlah kerinduannya untuk bertobat,” lanjutnya lagi.
Tidak ada salahnya, membantu pasangan kita untuk bertobat, tapi dengan catatan jika kita juga wajib ‘mampu’.
Mampu artinya, kita mampu bisa menyimpan rasa marah, mampu tidak sakit. “Namun Jika memang tidak mampu, maka berpisah,” lanjut Buya Yahya.
Akan tidak damai sebuah keluarga jika salah satunya masih terus mengungkit-ngungkit dan masih ada rasa amarah.
Menyibak kesalahan pasangan, hanya akan membuat proses pertobatan pasangannya jadi terganggu dan membuat sebuah rumah tangga menjadi tidak damai.
Mungkin kepeleset dia, rangkul kembali, itu jauh lebih bagus. Membawa orang dalam kebaikan itu lebih baik.
Namun apabila ternyata suami tdk mampu dan istri tidak kuat, maka pisah secara baik-baik tanpa caci maki tanpa memburukkan satu sama lain.
“Seorang jika menemukan suaminya fasik kalau mengajukan cerai itu tidak dosa, kalau suami menemukan istrinya berzina lalu cerai itu juga tidak dosa,” tegasnya lagi.
Tapi perceraian yang seperti apa? yaitu perceraian baik-baik, lanjut Buya Yahya lagi.
“Wahai istri yang ditinggal oleh suami, ajari anakmu untuk bisa menghormati ayahnya, jika tidak berarti engkau telah mendidik anaknya durhaka pada ayahnya. Tetap tanamkan ada penghargaan kepada ayahnya, atau sebaliknya kepada ibunya,” lanjut Buya Yahya.
Berpisah baik-baik, artinya tidak membongkar aib mantan pasangan.
BACA JUGA:Mengenal Corkcicle Botol Elit Hadiah Syahnaz untuk Rendy Kjaernett
Hanya saja, Buya Yahya kembali mengingatkan, jika pasangan yang selingkuh mau bertobat, ingin dekat kembali dengan Allah, menunjukkan penyesalan, maka rangkul lah, dekatkan dia dengan Allah.
“Karena orang bertobat itu seperti orang yang tidak pernah punya dosa. Tapi syaratnya, ketika dia bertobat, jangan diungkit lagi kesalahannya karena itu mematikan semangatnya untuk tobat. Jika setiap hari diungkit lebih baik pisah saja,” pesan Buya Yahya lagi. (dpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: