Pop Culture Sebagai Dampak Penggunaan Media Sosial

Pop Culture Sebagai Dampak Penggunaan Media Sosial

Fittri--

Oleh: Fittri

MEDIA sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita saat ini. Platform-platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok telah mengubah cara kita berkomunikasi, berinteraksi, dan mengakses informasi. Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat pengguna internet di Indonesia telah mencapai 78,19% pada 2023 atau menembus 215.626.156 jiwa dari total populasi yang sebesar 275.773.901 jiwa. Di balik pengaruhnya yang luas, media sosial juga memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk masyarakat saat ini.

 

Pop culture, singkatan dari "popular culture" atau budaya populer, merujuk pada keseluruhan aspek kebudayaan yang populer dan mendapatkan pengakuan yang luas di kalangan masyarakat pada suatu waktu tertentu. Ini mencakup trend, gaya hidup, dan ekspresi seni yang banyak diterima dan diikuti oleh orang banyak.

Pop culture biasanya mencerminkan preferensi, minat, dan nilai-nilai masyarakat pada periode waktu tertentu. Hal ini dapat mencakup musik populer, film, televisi, buku, mode, desain, meme internet, permainan video, media sosial, dan banyak lagi. Pop culture juga terkait erat dengan selebriti, dan tokoh terkenal yang menjadi pusat perhatian publik.

 

Pop culture sering kali bersifat dinamis dan terus berkembang seiring waktu. Ini dapat dipengaruhi oleh perubahan sosial, teknologi, politik, dan trend global. Pop culture juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk identitas budaya dan memengaruhi cara orang berinteraksi, berpikir, dan mengungkapkan diri.

 

Mengikuti pop culture dapat memberikan orang kesempatan untuk terhubung dengan orang lain, mengekspresikan kepribadian mereka, dan menunjukkan afiliasi dengan kelompok tertentu. Selain itu, pop culture sering kali menjadi sumber inspirasi bagi seniman, kreator konten, dan inovator dalam berbagai bidang. Secara keseluruhan, pop culture adalah gambaran dari kehidupan sehari-hari masyarakat yang melibatkan trend, media, dan ekspresi kreatif yang paling banyak dikenal dan diakui oleh banyak orang pada saat itu.

 

Banyak penyebaran trend dan budaya popular yang tersebar melalui media sosial. Sebelum adanya media sosial, berita tentang trend dan gaya hidup baru mungkin akan membutuhkan waktu lama untuk tersebar luas. Namun, dengan adanya platform-platform tersebut, informasi tentang trend dapat dengan cepat menjadi viral dan menyebar ke berbagai belahan dunia dalam hitungan detik. Sebagai contoh, sebuah video musik yang diposting di media sosial dapat langsung dilihat oleh jutaan orang dalam waktu singkat, menciptakan efek domino yang menjadikan lagu tersebut menjadi hits dan artisnya menjadi bintang dalam semalam.

Media sosial memberikan wadah bagi penggemar untuk berinteraksi langsung dengan tokoh-tokoh terkenal. Dulu, orang harus mengandalkan wawancara atau acara televisi untuk mendapatkan wawasan tentang kehidupan selebriti. Namun, sekarang dengan adanya media sosial, penggemar dapat mengikuti akun-akun selebriti dan melihat keseharian mereka melalui unggahan foto dan video. Selain itu, penggemar juga dapat berinteraksi langsung dengan selebriti melalui komentar, pesan langsung, atau bahkan live streaming. Hal ini menciptakan ikatan emosional yang lebih dekat antara selebriti dan penggemar, dan juga memengaruhi gaya hidup dan trend yang diadopsi oleh penggemar.

 

Penting untuk diingat bahwa media sosial juga memiliki sisi gelapnya. Kesempatan untuk menyebarkan konten negatif, bullying, dan kekerasan juga meningkat dengan adanya media sosial. Intoleransi, kebencian, dan disinformasi juga dapat dengan mudah menyebar, yang berdampak negatif pada budaya populer. Oleh karena itu, penting bagi pengguna media sosial untuk secara aktif mempromosikan keberagaman, toleransi, dan penggunaan yang bertanggung jawab agar budaya populer yang dihasilkan tetap positif dan inklusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: