Pertama di Indonesia Jembatan Kramasan Dibangun Tanpa Sentuh Sungai, Tol Kapal Betung Canggih Nian

Pertama di Indonesia Jembatan Kramasan Dibangun Tanpa Sentuh Sungai, Tol Kapal Betung Canggih Nian

Jembatan Kramasan di ruas Tol Kapal Betung dibangun tanpa menyentuh sungai-Foto: Dok Waskita Karya-

SUMSEL, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pertama di Indonesia! Ada sebuah jembatan bernama Kramasan di ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung atau Tol Kapal Betung yang dibangun tanpa menyentuh sungai, canggih nian

 

Jembatan ini membentang sepanjang 71,1 meter di atas Sungai Kramasan Sumatera Selatan dan dikerjakan oleh pihak pengembang PT Waskita Karya.

 

 

Waskita Karya menerapkan Metode Cantilever dan Rolling Method untuk jembatan ini. Sebuah metode yang sangat canggih di dunia konstruksi dan baru pertama kali diterapkan di Indonesia.

 


Jembatan Kramasam sebelum dipasang box girder tanpa sentuh sungai--

 

Mengapa harus menerapkan metode ini? Karena Pembangunan Jembatan Kramasan ini tidak bisa dilakukan dengan cara konvensional.

 

 

Jambi Ekspres berkesempatan menyaksikan langsung proses pembangunan jembatan Kramasan ini melalui video resmi dari PT Waskita Karya.

 

 

Dalam video itu disebutkan, kelebihan Metode Cantilever dan Rolling Method ini pertama, tidak memerlukan temporary support sehingga tidak meninggalkan sisa material di area sungai, kelebihan kedua metode ini mudah diaplikasi di area yang terbatas.

 

Kelebihan ketiga, metode ini tidak memerlukan ponton, cukup menggunakan crane kapasitas 120 ton untuk mengangkat segmen box girder. Box girder bahasa awamnya adalah kotak penyangga horizontal jembatan.

 


Pemasangan baut di Jembatan Kramasan--

 

 

Adapun proses penyusunan box girder ini didahului pula dengan pengencangan baut yang langsung diawasi oleh pihak pengawas independen dari Sucofindo.

 

 

Setelah semua dicek kemudian diluncurkan girder Line F seberat 241 ton dengan sebuah alat hydraulic Jack kapasitas 100 ton, balancing beam, dan jacking stroke.

 

 

Bahasa sederhananya begini, girder bahan baja itu didorong dengan hidrolik dari salah satu sisi jembatan, setahap demi setahap, sehingga girder itu bergeser pelan-pelan menuju tengah bentangan sungai dengan bantuan alat hydraulic dkk tadi.

 

 

Aktivitas ini dilakukan dari kedua sisi jembatan, sehingga girder dan girder bertemu di tengah. Jika kurang hati-hati, maka bisa menyebabkan over deflection atau kedua sisi girder tidak pas bertemu satu sama lain di tengah bentangan.

 


Steel girder yang dipasang menggunakan hidrolik--

 

 

Beruntungnya, Waskita Karya mengerjakan semua tanpa hambatan dan sangat profesional. Semua akhirnya bisa terpasang dan disetting sesuai desain dan akhirnya terpasang emua girder yang jumlahnya 6 bentangan.

 

Sangat modern, selama pekerjaan pemasangan girder ini, nyaris tak ada permukaan sungai yang tersentuh, semua dikerjakan dari atas sungai dengan Metode Cantilever dan Rolling Method.

 

 

Setelah 6 steel box itu terpasang sesuai posisinya, kemudian dilakukan pengecekan ulang, kemudian memasuki tahap berikutnya, hingga pengecoran. 

 


Jembatan Kramasan setelah tersambung-Foto: Waskita Karya-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: