Ingat Kasus Warga Muba Tolak Lewat Kolong Tol Palembang-Betung? Ini Kabar Terbaru dari Waskita

Ingat Kasus Warga Muba Tolak Lewat Kolong Tol Palembang-Betung? Ini Kabar Terbaru dari Waskita

Ilustrasi Jalan Tol sebagai jalur transportasi masyarakat-Foto: Dok PUPR-

MUBA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Ingat kasus warga yang memblokir ruas tol Palembang-Betung karena ogah lewat kolong tol? Ternyata begini kabar terbarunya.

 

Sebelumnya, Warga Kelurahan Seterio Kecamatan Banyuasin III Sumsel memblokir ruas Jalan Tol Trans Sumatera seksi Tol Palembang-Betung sebagai bentuk protes mereka karena diminta lewat kolong tol jika hendak ke seberang jalan.

 

 

Indo Sapri, salah satu perwakilan warga yang protes, mengatakan, tuntutan mereka sangatlah sederhana.

 

Buatkan saja jembatan penyeberangan agar mereka saat hendak ke kebun dan membawa hasil kebun bisa lancar seperti dulu, seperti waktu Jalan Suak Taman belum ditutup Tol Palembang-Betung.

 

Apalagi menggunakan kolong menurut warga bukanlah solusi permanen, bisa dibayangkan jika terjadi banjir, maka semua hasil bumi milik petani akan terkurung di seberang tak bisa dibawa untuk dijual.

 

Menengahi aksi protes warga ini, Pemkab Muba kemudian melakukan komunikasi dengan pihak pengembang tol Palembang-Betung yaitu Waskita Sriwijaya Tol dalam sebuah pertemuan tertutup.

 

Dikutip dari harianmuba.com, Camat Banyuasin III Santo membocorkan hasil pertemuan itu, kata Santo pihak Waskita akan memenuhi tuntutan warga meski tidak sepenuhnya dikabulkan.

 

Warga yang minta dibuatkan overpass (jembatan layang) selebar 4 meter, hanya dipenuhi dengan membangun jembatan penyeberangan selebar 2 meter.

 

Kata Santo, lebar 4 meter tidak memenuhi standar dibangun di lokasi yang diinginkan warga. Namun jembatan lebar 2 meter itu katanya bisa menjadi solusi untuk digunakan warga membawa hasil kebun mereka.

 

Sementara itu, Humas Waskita Sriwijaya Tol, Randi mengatakan Waskita telah melakukan pertemuan dengan Pemkab Muba dan telah menyepakati pembangunan jembatan untuk masyarakat.

 

Hanya saja membangun jembatan tersebut butuh beberapa tahapan yang harus dilalui dan tidak bisa langsung.

 

BACA JUGA:Pertama di Indonesia Jembatan Kramasan Dibangun Tanpa Sentuh Sungai, Tol Kapal Betung Canggih Nian

 

Salah satunya, Waskita harus melakukan penelitian dan uji lab tanah, apakah dengan kondisi tanah di lokasi, menggunakan struktur pondasi tiang pancang atau lainnya.

 

"Untuk waktu pembangunan kita belum tahu kapan dan yng pasti kita akan melakukan uji lab terlebih dahulu," tambahnya. (dpc)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: