Jokowi Gencar Deteksi Harta Karun RI untuk Bahan Detektor Nuklir Hingga Pesawat Tempur
Presiden Jokowi-Dok: www.presidenri.go.id-
Mengutip data dari U.S. Geological Survey, Mineral Commodity Summaries, February 2019 yang dikutip buku Potensi Logam Tanah Jarang Indonesia Kementerian ESDM, Kapasitas produksi China itu merupakan 70 persen dari produksi Logam Tanah Jarang dunia,
Produksi Logam Tanah Jarang China ini mampu mendorong pertumbuhan teknologi industrinya hingga mendirikan industri elektronik nasional yang dapat bersaing dengan industri elektronik luar dengan kemampuannya menggunakan material Logam Tanah Jarang.
Bahkan menurut catatan id.wikipedia.com, Tiongkok tidak hanya menguasai pasar barang elektronik seperti komponen komputer, televisi, monitor dan handycam, tetapi hampir semua jenis produk industri dengan harga yang sangat kompetitif, seperti industri baja, otomotif dan manufaktur lainnya.
Adapun kebutuhan Amerika akan Logam Tanah Jarang juga terbilang sangat tinggi, tak hanya dipenuhi oleh produksi dalam negerinya, namun pada tahun 2018 tercatat nilai impor senyawa dan logam tanah jarang Amerika Serikat mencapai USD 160 juta, meningkat dari USD 137 juta pada tahun 2017.
Merespon kondisi pasar yang demikian bagusnya, berbagai negara disamping penghasil utama, Tiongkok, berlomba lomba mencari potensi dan mengembangkan LTJ secara serius, seperti Amerika, Kanada, Jepang maupun negara-negara lainnya, tidak ketinggalan juga Indonesia.
Khusus Jepang, Tiongkok, negara-negara Asia lainnya rupanya melirik Indonesia menjadi lokasi pilihan bagi investor atau para peminat dari negara-negara tersebut dalam mengembangkan komoditas LTJ.
Badan Geologi dan institusi terkait lainnya telah meresponnya dengan mengadakan berbagai seminar maupun kelompok diskusi, survei dan eksplorasi secara rutin guna mengembangkan penelitian potensi LTJ di Indonesia. (dpc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: